Namun begitu, kampanye penggunaan produk lokal terus digaungkan agar dapat menyentuh masyarakat hingga ke level individu.
Baca Juga: Kominfo Putus Akses Tujuh Situs dan Lima Grup Medsos Berisi Konten Jual Beli Organ Tubuh
Sebagai contoh, Kemenperin menginisiasi aksi “Rabu Melokal” agar para pejabat dan pegawai Kemenperin bersemangat menggunakan berbagai produk dalam negeri secara maksimal.
“Karenanya, kami juga meminta dukungan komunitas-komunitas dan para influencer untuk menyuarakan bahwa penggunaan produk lokal itu penting,” ujar Kris.
Baca Juga: Soal Biaya Penyelenggaraan Haji dan Umroh, KPK: Nilai Manfaat Hak Semua Jamaah
Pendiri M Bloc Space, Pos Bloc, dan Filosofi Kopi, Handoko Hendroyono membagikan pengalamannya dalam membangun jenama atau merek lokal.
Ia menjelaskan bahwa saat ini telah terjadi perubahan nilai jenama lokal menjadi berbasis komunitas dengan kesadaran akan hulu-hilir dari jenama-jenama tersebut.
Baca Juga: PT TID Tuai Sorotan Masyarakat Desa Lengora Kabaena, Samsul Bahri: Pekerja Lokal Tak Diberdayakan
Karena itu kata dia, dibutuhkan inovasi dan kekuatan berkisah untuk membangun sebuah jenama agar bisa melekat di masyarakat.
“Branding ini tidak harus diprioritaskan untuk bisa ditangkap oleh orang asing, tapi harus lebih menyasar lokal,” ujarnya.