Network
KENDARI KITA - Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, bersama dengan partai pengusungnya, PDIP, tidak menghadiri acara penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kantor KPU RI hari ini.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi telah menolak gugatan yang diajukan oleh pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD terkait hasil Pilpres 2024.
PDIP kemudian mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta atas dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU karena meloloskan pencalonan Gibran.
Baca Juga: Sespimti Dikreg Ke-33 Kunjungi KPU dan Bawaslu Sultra, Pelajari Dinamika Pemilu 2024 di Bumi Anoa
Menyikapi hal ini, Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) mendorong PDIP untuk lebih dewasa dalam berpolitik dan melakukan introspeksi daripada terus melakukan upaya hukum terkait kekalahan mereka.
Sekretaris Jenderal PRIMA, Dominggus Oktavianus, menekankan perlunya perbaikan diri bagi calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDIP untuk menghadapi pemilu selanjutnya.
"Ketika calon presiden dan wakil presiden yang diusung sudah dinyatakan kalah melalui penetapan KPU dan gugatannya ditolak oleh MK, ya seharusnya memperbaiki diri agar depan bisa memenangkan kontestasi. Bukan dengan cara menggugat ke PTUN," ujar Dominggus, Rabu, 24 April 2024.
Baca Juga: Wakapolda Sultra Beri Penghargaan kepada Personel atas Dedikasi Dalam Tugas dan Prestasi Olahraga
Dominggus juga menambahkan, PDIP sebagai partai nasionalis harus bersikap dewasa dan memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partainya sendiri.
"Sebagai partai berhaluan nasionalis, teman-teman PDIP harusnya lebih memperhatikan kepentingan yang lebih besar, yakni bangsa dan negara," tandasnya.***
