Hal itu kata Nuradim, terbukti dengan banyaknya temuan dan fakta bahwa terjadi manipulasi data dan perbuatan curang lainnya yang dilakukan oleh KPU.
“Parpol datanya bermasalah justru diloloskan, sementara parpol yang seharusnya lolos, yakni PRIMA, justru dijegal,” ungkapnya.
Baca Juga: Wakatobi Didaulat Jadi Tuan Rumah Hari Nusantara 2022
Oleh sebab itu, lantaran dinilai bertindak diskriminatif dan tidak transparan dalam proses penyelenggaraan pemilu, Nuradim meminta agar KPU segera diaudit dan membuka data parpol yang tertera dalam Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) kepada masyarakat luas.
Dengan begitu, kata Nuradim, akan terlihat partai mana saja yang datanya bermasalah tapi diloloskan, dan partai yang seharusnya lolos tapi dijegal oleh KPU karena desakan dari kepentingan elit tertentu.
Baca Juga: Telkomsel Inisiasi Program Telkomsel Siaga, Berbagi Tanpa Batas di Momen Natal 2022
“Untuk sementara, sebelum proses audit dan membuka data SIPOL ke publik, proses tahapan pemilu harus dihentikan,” ujar Nuradim.