Pengakuan Dua Mahasiswa di Kendari : Diserang dan Dianiaya Puluhan OTK, Para Pelaku Bawa Sangkur dan Pistol

- 8 April 2022, 02:46 WIB
Rahmansyah (22), korban penganiayaan puluham OTK.
Rahmansyah (22), korban penganiayaan puluham OTK. /Mirkas/kendarikita.com

KENDARI KITA - Dua mahasiswa di Kendari menjadi korban penganiayaan dalam aksi penyerangan yang dilakukan puluhan orang tak dikenal (OTK), di Sekretariat Mahasiswa Kecamatan Baito, Kamis 7 April 2022 sekira pukul 23.30 Wita.

Ditemui di ruang IGD Rumah Sakit Hermina Kendari, Haerul Candra (23) yang menjadi korban dalam aksi penyerangan tersebut mengatakan, para pelaku tetiba masuk sekretariat sembari menodongkan sangkur dan pistol kepada dirinya dan rekan-rekan mahasiswa lainnya yang berada dalam sekretariat.

Selanjutnya, salah seorang pelaku langsung menodongkan pistol di bagian jidat Haerul Candra, dan menarik pelatuk pistol tersebut, sehingga korban alami luka pada bagian jidat.

Baca Juga: BREAKING NEWS : Sekretariat Mahasiswa di Kendari Diserang OTK

"Kejadiannya kira-kia jam setengah 12 malam (23.30 Wita). Pelakunya diperkirakan 10 orang," ujar mahasiswa Fakultas Pertanian UHO Kendari itu, saat ditemui di ruangan IGD Rumah Sakit Hermina.

Haerul Candra menyebutkan, bahwa dirinya tak mengenali para pelaku. Apalagi, oknum yang melakukan penyerangan itu tiba di lokasi kejadian dengan menggunakan masker.

"Mereka (pelaku) menggunakan masker. Ada yang bawa sangkur dan ada juga yang membawa pistol," katanya.

Baca Juga: PT Antam dan PT LAM Disinyalir Lakukan Upaya Pembodohan, Ore Nikel Dibandrol 10 Dollar per Metric Ton

Ditambahkannya, aksi penyerangan itu hanya berlangsung beberapa detik saja.

"Saat masuk, mereka hanya bilang diam. Pas jidat saya ditembak pakai pistol, saya tidak tau apa isi pistol itu, saya langsung berupaya menyelamatkan diri. Saya merangkak ke bawah dan keluar lewat jendela lalu ke belakang sekret. Beberapa menit kemudian, saya mendengar suara motor mereka," tambahnya.

Korban lainnya, Rahmansyah (22) mengalami luka pada bagian paha kiri akibat terkena sangkur dari salah satu pelaku.

Baca Juga: Kian Meresahkan, Pemerintah dan Masyarakat Desa Lamondowo Desak Penghentian Aktivitas PT LAM dan PT TPI

Di tempat yang sama, korban lainnya, Rahmansyah mengatakan, dirinya sudah dua kali menjadi sasaran OTK di tempat yang sama.

Rahmansyah menderita luka pada bagian kepala, diduga karena dipukuli menggunakan batu.

"Cepat sekali kejadiannya. Posisinya mereka datang langsung memukul terus orang-orangnya pakai masker. Begitu mi mereka memukul buta-buta," ungkapnya.

Baca Juga: Eksistensi Korporasi Tambang dan Dugaan Pencemaran Lingkungan di Blok Mandiodo, Ulah PT LAM dan PT TPI?

Selain dirinya dan Haerul Saleh, rekan-rekan mahasiswa lainnya juga dipukuli para pelaku. Hanya saja, yang lainnya tak alami luka serius.

"Yang lainnya (teman-temannya) benjol-benjol," akuinya.

Rahmansyah menjelaskan, bahwa penyerangan tersebut merupakan yang kedua kalinya.

Baca Juga: Melawan Korporasi Perusak Lingkungan, Pemkab dan DPRD Konut Didesak Hentikan Aktivitas PT LAM dan PT TPI

Aksi penyerangan pertama terjadi dua hari lalu, Selasa 5 April 2022 yang juga dilakukan sejumlah orang.

Saat itu, Rahmansyah juga menjadi korban. Akibatnya, Ia mengalami luka memar pada mata bagian kanan, akibat dipukuli para pelaku.

Pada penyerangan pertama tersebut, salah seorang pelaku dikenal korban yang merupakan mantan kekasih dari wanita yang saat ini dipacari korban.***

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x