PT Antam dan PT LAM Disinyalir Lakukan Upaya Pembodohan, Ore Nikel Dibandrol 10 Dollar per Metric Ton

- 26 Maret 2022, 13:58 WIB
Aktivitas pertambangan PT LAM dan PT TPI di kawasan IPPKH KMS 27 yang berdampak pada pencemaran lingkungan
Aktivitas pertambangan PT LAM dan PT TPI di kawasan IPPKH KMS 27 yang berdampak pada pencemaran lingkungan /Kendarikita.com

KENDARI KITA - Dalih pemberdayaan pengusaha lokal melalui KSO, PT Aneka Tambang (Antam) melalui PT Lawu Agung Mining (LAM) dikabarkan membeli ore nikel dari aktivitas penambangan di kawasan Mandiodo, Tapunopaka dan Tapunggaeya senikia 10 dollar, atau setara dengan Rp140 ribu per metric ton.

Hal itu dinilai bentuk pembodohan terhadap tenaga kerja lokal, yang disinyalir sengaja dilakukan oknum di PT Antam dan PT LAM untuk memuluskan aktivitas pertambangan yang diduga ilegal itu.

Hal itu diungkapkan Presidium Konsorsium Nasional Pemantau Tambang dan Agraria (Konutara), Hendro Nilopo.

Baca Juga: Dugaan Skandal Penambangan Kawasan Hutan, PB HMI Minta Polri Periksa Dirut PT. Antam, PT LAM dan PT TPI

Kepada kendarikita.com, Hendro Nilopo memaparkan, bahwa PT Antam dan PT LAM cenderung melakukan pembodohan dengan membandrol harga ore nikel dari pengusaha lokal senilai 10 dollar per metric ton.

“Iya saya tau soal itu, justru karena alasan itulah yang mendasari pergerakan kami sampai hari ini. Sebab menurut kami, kerjasama yang ditawarkan oleh PT. Antam kepada saudara-saudara kami di Konawe Utara adalah bentuk pembodohan dan tidak masuk akal, ” tegas Hendro Nilopo, saat di konfirmasi melalui sambungan telephone, Sabtu 26 Maret 2022.

Lebih lanjut, aktivis asal Konawe Utara itu menyebutkan, harga nikel saat ini nyaris menembus harga 70 dolar untuk kadar 2 persen UP, sedangkan untuk kadar 1,7 persen nyaris menembus harga 60 dollar.

Baca Juga: Melawan Korporasi Perusak Lingkungan, Pemkab dan DPRD Konut Didesak Hentikan Aktivitas PT LAM dan PT TPI

Mirisnya, kata Hendro, harga pembelian yang ditawarkan oleh PT. Antam justru sangat jauh lebih murah yakni hanya berkisar 9,5 sampai 10 dollar per metric ton.

Halaman:

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x