Apa Itu AI, Kecerdasan Buatan yang Mempengaruhi Kehidupan Manusia di Muka Bumi

- 7 Oktober 2022, 20:17 WIB
Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan (Foto Ilustrasi).
Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan (Foto Ilustrasi). /Pixabay.com/GDJ/

Baca Juga: Sahuti Aspirasi Masyarakat, Sudirman Tinjau Jalan yang Terendam Air Got di Kelurahan Dapu-dapura

Beberapa tahun kemudian, AI ada di mana-mana di tempat kerja. Dari mesin pencari hingga asisten virtual, dan dari pendeteksi plagiarisme hingga kredit pintar dan deteksi penipuan.

Tak ada industri yang tidak menggunakan  teknologi AI.

Meskipun sulit untuk memprediksi bagaimana AI akan digunakan di masa depan pekerjaan, AI mtelah menunjukkan fakta bahwa kehadirannya sudah membuat tempat kerja lebih menyenangkan dan efisien dengan mengambil alih lebih banyak tugas biasa seperti pemrosesan dan entri data.

Dalam studi tahun 2022 oleh SnapLogic, 61 persen pekerja yang disurvei mengatakan bahwa AI membantu mereka menciptakan keseimbangan rumah/kehidupan yang lebih baik.

Baca Juga: Said Aqil Siroj Resmi Jadi Komisaris Utama Entitas MNC Group, Ini Harapan Hary Tanoesoedibjo

61 persen responden lainnya percaya bahwa AI membuat proses kerja lebih efisien.

Kelebihan AI

Revolusi Industri menciptakan mesin yang memperkuat tubuh kita untuk bergerak dan membentuk sesuatu. Revolusi Informasi menciptakan komputer yang dapat memproses data dalam jumlah besar dan membuat perhitungan dengan sangat cepat.

"AI melakukan dynocognesis, yang merupakan proses penerapan kekuatan untuk berpikir" jelas Peter Scott, penulis Artificial Intelligence and You dan pendiri Next Wave Institute, sebuah organisasi pendidikan internasional yang mengajarkan cara memahami dan memanfaatkan AI.

Dengan dasarnya, sebagai sebuah mesin berotak cerdas, AI memiliki kekuatan untuk memajukan industri seperti perawatan kesehatan, kedokteran, manufaktur, komputasi tepi, layanan keuangan dan teknik.

Baca Juga: Usir Penambang Ilegal, Ratusan Karyawan PT PDP dan Masyarakat Bentrok Dengan Oknum Aparat

“Dengan seperangkat alat yang tepat diantara jenis AI yang beragam, kami dapat memanfaatkan kekuatan koneksi manusia-ke-mesin, yang kenyataannya mampu membangun pola belajar seperti yang kami lakukan, bahkan lebih dari itu,” kata Ammanath.

AI juga diklaim mampu meningkatkan kinerja pencetakan 3D, termasuk menghilangkan human error dalam prosesnya.

Menurut Ammanath, beberapa manfaat AI antara lain:

1. Mengidentifikasi pola melalui analisis sejumlah besar informasi yang kompleks.

2. Menggunakan pemrosesan bahasa alami untuk terlibat dengan orang-orang dengan cara yang lebih mirip manusia. Misalnya, mendeteksi apakah chatbot adala manusia         atau komputer.

Baca Juga: Di Balik Kesuksesan HUT Sultra dan Napak Tilas Oputa Yii Koo, Kira Media Menyisahkan Utang Rp703 Juta

3. Memperluas kemampuan manusia, yang akan membantu menciptakan peluang dan produk pengembangan baru. Dengan cara yang sama, mesin membantu manusia mengangkat benda berat, AI akan membantu manusia memikirkan hal-hal besar.

4. Memungkinkan perusahaan untuk menghilangkan lebih banyak bias manusia dan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk meningkatkan transparansi.

Kekurangan AI

Tentu saja, beberapa masalah muncul saat ilmuwan menjelajah ke wilayah baru ini. Sebagai permulaan, ketika kemampuan AI meningkat, regulator dan monitor mungkin kesulitan untuk mengikuti, berpotensi memperlambat kemajuan dan membuat mundur industri.

Bias AI juga dapat menyusup ke dalam proses penting, seperti pelatihan atau pengkodean, yang dapat mendiskriminasi kelas, jenis kelamin, atau ras tertentu.

Baca Juga: Tak Terdaftar Sebagai Penerima BPNT dan PKH, Puluhan Masyarakat di Muna Pertanyakan ke Dinas Sosial

“Secara keseluruhan, alat yang menggunakan AI dan implikasi etis atau risikonya akan bergantung pada cara penggunaannya,” kata Ammanath.

“Tidak ada satu pun prosedur yang mendefinisikan AI yang dapat dipercaya, tetapi sistem yang berharga harus dipraktikkan di setiap institusi untuk mencegah risiko pengembangan dan pemanfaatan AI, serta secara aktif mendorong AI untuk beradaptasi saat dunia dan permintaan pelanggan berubah," imbuhnya.

Hambatan lain untuk AI adalah ketakutan bahwa robot dengan kecerdasan buatan akan mengambil pekerjaan manusia sepenuhnya. Tentu saja, sama seperti kemajuan mesin lainnya, pekerjaan baru telah diciptakan untuk meningkatkan dan memelihara otomatisasi.

Baca Juga: Kejari Lidik Dugaan Pemalsuan Bill Hotel dan Tiket Perjalanan Dinas Anggota DPRD Muna

Menurut penelitian oleh Zippia, AI diprediksi mampu menciptakan 58 juta pekerjaan kecerdasan buatan dan menghasilkan 15,7 triliun dollar AS di tahun 2030, merskipun dengan resiko kehilangan beberapa jenis pekerjaan konvensional.

Pada penelitian yang sama, AI dapat memangkas 375 juta jenis selama dekade berikutnya.

"Kami sudah melihat beberapa pekerjaan menghilang . Misalnya, pintu tol yang dulunya dijalankan oleh manusia telah diganti dengan AI yang dapat memindai plat nomor dan mengirimkan tagihan tol kepada pengemudi. Dan situs perjalanan yang dijalankan oleh AI yang dapat menemukan penerbangan atau hotel terbaik untuk kebutuhan anda hampir sepenuhnya menghilangkan kebutuhan akan agen perjalanan," kata Ammanath.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: rd.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x