KENDARI KITA - Puluhan anggota Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) berunjuk rasa di depan kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.
Mereka menuntut kejelasan dan transparansi terkait pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban banjir di Konawe Utara.
Orator aksi yang juga mahasiswa asal Konawe Utara, Pandi Bastian, menyampaikan kekecewaannya terhadap kualitas huntap yang dibangun.
"Kalau dilihat dengan huntap-huntap yang ada di tempat lain, sangat jauh perbedaannya. Di daerah lain huntap yang diberikan kepada korban banjir itu bagus-bagus dan layak seperti contoh huntap di Masamba dan Palu," ujar Pandi, Senin, 3 Juni 2024.
Lebih lanjut, Pandi mengkritik desain huntap di Konawe Utara yang menurutnya dibangun asal-asalan.
"Di daerah lain huntapnya satu rumah satu juga penerima manfaat, tapi di Konut satu rumah dibagi untuk dua penerima manfaat," tambahnya dengan nada kesal.
Baca Juga: Prediksi Pilkada Wakatobi: Persaingan Ketat antara Petahana dan Ketua DPRD
Sementara itu, Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo, yang turut serta dalam demonstrasi, menduga adanya konspirasi antara BPBD Konawe Utara dan BNPB RI.
"BNPB ini mesti transparan terkait pembangunan hunian tetap di Konawe Utara. Kami sudah berapa kali menyampaikan perihal pembangunan huntap melalui situs PPID BNPB tapi tidak diindahkan," kata Hendro di hadapan perwakilan BNPB RI.