Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG soal Kenaikan Suhu di Indonesia

- 29 April 2023, 22:51 WIB
Ilustrasi-heatwave.
Ilustrasi-heatwave. /PIxabay.com/ybernardi / 1758 images /

Pola ini bergantung pada lokasi geografis dan elevasi suatu tempat, posisi matahari, jenis permukaan, dan tutupan awan.

Baca Juga: Usai Usung Ganjar Pranowo di Bursa Capres 2024, Ketum PPP akan Dua Tokoh Besar PDIP

Tinggi rendahnya indeks UV tidak memberikan pengaruh langsung pada kondisi suhu udara di
suatu wilayah.

Untuk wilayah tropis seperti Indonesia, pola harian seperti dijelaskan BMKG secara rutin dapat teramati dari hari ke hari meskipun tidak ada fenomena gelombang panas.

Faktor cuaca lainnya seperti berkurangnya tutupan awan dan kelembapan udara dapat
memberikan kontribusi lebih terhadap nilai indeks UV.

Baca Juga: Horoskop Cinta Cancer dan Leo 28 April 2023: Kepekaan dan Empati Memperdalam Hubungan

Untuk lokasi dengan kondisi umum cuacanya diprakirakan cerah-berawan pada pagi sampai dengan siang hari dapat berpotensi menyebabkan indeks UV pada kategori “Very high” dan “Extreme” di siang hari.

"Masyarakat disarankan agar tidak perlu panik menyikapi informasi UV harian ini, serta
mengikuti dan melaksanakan himbauan respon bersesuaian yang dapat dilakukan untuk masing- masing kategori index UV, seperti menggunakan perangkat pelindung atau tabir surya apabila melakukan aktifitas di luar ruangan," kata Dwikorta.***



Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x