Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG soal Kenaikan Suhu di Indonesia

- 29 April 2023, 22:51 WIB
Ilustrasi-heatwave.
Ilustrasi-heatwave. /PIxabay.com/ybernardi / 1758 images /

Para pakar iklim menyimpulkan bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini berkontribusi menjadikan gelombang panas semakin berpeluang terjadi lebih sering.

Baca Juga: Usai Ludahi Imam Masjid, Bule Asal Australia Ini Ditangkap Polisi di Bandara Soetta

Kapan suatu kondisi dikatakan terjadi Gelombang Panas?

Gelombang panas dapat dijelaskan melalui dua penjelasan yang saling melengkapi, yaitu
penjelasan secara karakteristik fenomena dan penjelasan secara indikator statistik suhu kejadian.

Yang pertama, secara karakteristik fenomena, gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan Bumi bagian Utara maupun di belahan Bumi bagian Selatan, pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.

Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan
yang dikelilingi perairan yang luas.

Baca Juga: Viral di Spotify, Lagu Komang-Raim Laode Berhasil Sita Perhatian 964 Orang Hari ini

Gelombang panas biasanya terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area dengan luasan yang besar secara persisten dalam beberapa hari, yang berkaitan dengan aktifitas gelombang Rossby di troposfer bagian atas.

Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menekan udara permukaan (subsidensi) sehingga  suhu permukaan cenderung meningkat.

Hal ini didukung umpan balik positif antara massa daratan dan atmosfer. Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain mengalilr masuk ke suatu area.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x