Pemerintah Didesak Prioritaskan Alokasi Anggaran untuk Program Jargas

- 14 Februari 2023, 20:49 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris saat Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Dirjen Migas di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Senayan Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023.
Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris saat Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Dirjen Migas di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Senayan Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023. /dpr.go.id/Oji/Man/

KENDARI KITA-Pemerintah didesak memprioritaskan alokasi anggaran untuk masyarakat kecil. Salah satu diantaranya adalah program pemasangan Jaringan Gas Rumah Tangga (jargas).

“Saat ini bisa dikatakan mayoritas program yang dibutuhkan masyarakat kecil ada di Direktorat Jenderal inyak dan Gas (migas). Sayangnya ada beberapa program yang terkait masyakat kecil tersebut, anggarannya dipotong. Bahkan programnya dihilangkan. Tentu ini sangat kami sesalkan,” kata Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris.

Baca Juga: Dirut Perumda Sultra Diperiksa Penyidik Kejati, Atas Dugaan Korupsi Pertambangan di Wilayah IUP OP PT Antam

Menurut Andi Yuliani, program tahun 2023 program jargas telah ditiadakan. Anggarannya dialihkan ke program lain.

Padahal kata dia, pemerintah telah menargetkan 4 juta sambungan baru rumah tangga di tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Kery Saiful Konggoasa Kukuhkan TPAKD Kabupaten Konawe

"Namun hingga kini masih 800 ribu sambungan jargas. Hal ini tentu sangat jauh dari target," ujar Andi Yuliani.

Ia berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalu Dirjen Migas, tetap fokus pada target tersebut.

Baca Juga: Ekspansi di Kendari, Chatime dan Cupbop Hadirkan Minuman Kekinian dan Makanan Korea

Politisi Fraksi PAN ini berharap ada peningkatan anggaran pada program konversi BBM ke gas. Terutama yang diperuntukan bagi petani, dalam hal ini pompa air berbahan bakar gas. 

Sebab kata Andi Yuliana, saat ini pemerintah tengah menggalakkan ketahanan dan kedaulatan pangan yang menurutnya sejalan dengan program jargas ini.

Baca Juga: Perbedaan KTP Digital dan KTP Biasa

Dengan pompa air berbahan bakar gas, petani akan menghemat 60 persen dibanding menggunakan bahan bakar solar atau premium.

al ini juga akan semakin meningkatkan produksi padi dan palawija. Sehingga secara tidak langsung akan semakin meningkatkan ketahanan pangan nasional. Sehingga Andi berharap anggaran yang digunakan untuk program konversi BBM ke BBG (bahan bakar gas) nelayan bisa dalihkan untuk para petani yang saat ini tengah berusaha meningkatkan produktivitasnya.

Baca Juga: Diduga Bobol Konter Handphone, Seorang Pemuda di Konsel Ditangkap Polisi

“Konversi BBM ke BBG khusus untuk program bantuan konverter kit nelayan sudah dilakukan sejak tahun 2016 silam artinya, sudah banyak nelayan yang terbantu dan menggunakan konversi BBM ke BBG tersebut. Khusus untuk Petani, program tersebut baru dimulai sejak tahun 2019. Sehingga kami berharap agar program konverter kit (Konkit) BBG untuk nelayan sebagian dialihkan ke petani untuk meningkatkan produksi pertanian yang pada akhirnya meningkatkan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.***

Editor: Mirkas

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x