Jenis Pelafalan Niat Puasa Ramadhan

- 13 Februari 2023, 20:46 WIB
Ilustrasi Ramadhan-Kitab suci Al Qur'an
Ilustrasi Ramadhan-Kitab suci Al Qur'an /Pixabay.com/freebiespic / 12 images /

KENDARI KITA-Salah satu yang membedakan makna ibadah satu dengan lainnya adalah niat.

Niat penting karena termasuk dalam rukun setiap ibadah. Tak terkecuali niat Puasa Ramadhan bagi umat Islam yang dimulai dengan membaca niat pada malam hari, sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar.

Baca Juga: Ditjen Dukcapil Kemendagri Proyeksikan 50 Juta Penduduk Indonesia Miliki KTP Digital Tahun 2023

Adapun lafal niat puasa Ramadhan ada beberapa versi. Ada enam lafal niat yang bisa dibaca.

1. Lafal niat  dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu.

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā Artinya:

Baca Juga: Caption Instagram untuk Hari Valentine yang Penuh Romansa

“Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Kata “Ramadhana” merupakan mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah, sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.

Baca Juga: Polemik Pembangunan Labkesda, Disinyalir Mencemari Udara hingga Mengganggu Aktifitas Warga Kadia

2. Lafal dalam Kitab Asnal Mathalib. Kata “Ramadhana” menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda fathah, sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: Mengenal Fitur Identitas Kependudukan Digital, Mulai Diberlakukan di Wilayah Sultra

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x