KENDARI KITA-Harga dasar emas Antam 24 karat di perdagangan awal tahun, Selasa, 3 Januari 2023, melemah ke level Rp 1.022.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 1.026.000 per gram.
Dirangkum dari website resmi logammulia.com, Butik emas LM-Graha Dipta Pulo Gadung, grafik penurunan harga dasar emas ini cenderung variatif menyesuaikan ukuran cetak masing-masing emas.
Baca Juga: Usung Tagline APBD untuk Rakyat, Sudirman Segera Lakukan Deklarasi dan Sosialisasi ke Masyarakat
Harga emas cetakan terkecil 0,5 gram dibanderol Rp 561.000 per gram. Sedangkan emas cetakan 1000 gram dibanderol seharga Rp 962.600.000.
Harga buyback (harga jual kembali) emas Antam juga menurun dengan selisih harga Rp 3.000 dari harga sebelumnya: Rp 926.000 menjadi Rp 923.000 per gram.
Baca Juga: AMIN Kembali Mendesak KPK dan Kemendikbud RI Tindaklanjuti Dugaan Gratifikasi Seleksi MABA UHO
Berikut ini rincian harga dasar emas Antam, dirangkum dari website logammulia.com, Butik LM-Graha Dipta Pulo Gadung:
Harga emas 0.5 gram Rp 561.000
Harga emas 1 gram Rp 1.022.000
Harga emas 2 gram Rp 1.984.000
Harga emas 3 gram Rp 2.951,000
Harga emas 5 gram Rp 4.885.000
Harga emas 10 gram Rp 9.715.000
Harga emas 25 gram Rp 24.162.000
Harga emas 50 gram Rp 48.245.000
Baca Juga: Soal Penodongan Pistol Oleh Oknum Polisi ke Warga Sipil, Iksan: Kami Bukan Teroris
Harga emas 100 gram Rp 96.412.000
Harga emas 250 gram Rp 240.765.000
Harga emas 500 gram Rp 481.320.000
Harga emas 1000 gram Rp 962.600.000
Baca Juga: Akhir Tahun 2022, Pasar Modal Indonesia Catat Pencapaian Positif
Penjualan kembali (buyback) emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). PPh 22 atas transaksi buy back dipotong langsung dari total nilai buyback.
Setiap produk emas batangan Antam LM telah mendapatkan Sertifkat LBMA (London Bullion Market Association).
Baca Juga: Rumah Warga di Wamponiki Muna Diterjang Puting Beliung, Pemerintah Diminta Siaga Salurkan Bantuan
Harga emas dalam negeri diketahui mengalami pasang surut alias naik turun mengikuti pergerakan nilai rupiah terhadap dollar AS.***