China Berencana Luncurkan Senjata Nuklir Anti-Satelit, Starlink Milik Elon Musk Terancam Lumpuh

- 28 Oktober 2022, 12:47 WIB
Starlink milik Elon Musk terancam lumpuh setelah China sesumbar bakal meluncurkan senjata nuklir anti satelit.
Starlink milik Elon Musk terancam lumpuh setelah China sesumbar bakal meluncurkan senjata nuklir anti satelit. /thesun.co.uk/AP/

KENDARI KITA-China berencana menggunakan senjata nuklir anti-satelit untuk meledakkan pesawat ruang angkasa keluar dari orbit.

Melansir the sun.co.uk, jika China ,mewujudkan serangan ini,  maka Starlink milik Elon Musk terancam lumpuh.

Baca Juga: Memasuki Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tercatat Merosot ke Level Rp 944.000 per Gram

Perusahaan Starlink SpaceX milik Elon Musk diketahui telah meluncurkan ribuan satelit ke orbit.

Satelit-satelit itu adalah bagian dari proyek Starlink yang bertujuan untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi dari luar angkasa ke daerah-daerah terpencil di bumi.

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, PKG Kecamatan Kadia Gelar Karnaval Budaya Nusantara

mengutip pikiranrakyat.com, Starlink menjanjikan internet dengan kecepatan 100/200 megabit per detik (Mbps) untuk pengguna individu.

Starlink sendiri telah membuka layanan ini, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Pedoman Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022, Diterbitkan Kemenpora RI

Institut Teknologi Nuklir Northwest, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Xian, mengklaim telah mengembangkan model untuk mengevaluasi kinerja senjata nuklir anti-satelit itu.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan oleh fisikawan nuklir, Liu Li dan timnya, simulasi ini menggambarkan bahwa hulu ledak sepuluh megaton dapat menghancurkan satelit jika diledakkan pada ketinggian 50 mil.

Baca Juga: DPRD Kota Kendari Turun Tangan Tindaklanjuti Dugaan Penelantaran Pasien di RS Tiara Santosa

Ledakan itu kemudian akan mengubah molekul udara menjadi partikel radioaktif yang memicu awan berbentuk buah pir yang dapat menyebabkan kerusakan pada satelit.

Para ilmuwan mengatakan, radiasi sisa yang kuat dari awan puing dapat menyebabkan kegagalan pesawat ruang angkasa yang bergerak di dalamnya, seperti satelit, atau bahkan menyebabkan kerusakan langsung yang dapat menyebabkan kehancuran.

Baca Juga: Mitra Parlemen Hugua Cup II Resmi Ditutup, Kabupaten Buton Utara Sabet Trophy Bergilir

Tim ilmuwan juga mencatat bahwa ledakan nuklir berbasis ruang angkasa tidak akan efektif karena kurangnya udara yang mencegah pembentukan awan radioaktif besar.

Partikel berenergi tinggi yang dihasilkan oleh ledakan akan ditangkap oleh atmosfer bumi dan menyebar ke seluruh dunia sebagai sabuk radiasi yang akan merusak senjata nuklir.

Baca Juga: Terlantarkan Pasien Balita, Direktur RS Tiara Sentosa Ogah Berkomentar

Tetapi dengan adanya molekul udara di Bumi, ledakan di dekat ruang angkasa akan memicu awan yang lebih besar dari bom itu sendiri.

Itu terjadi setelah para ilmuwan pertahanan China mengatakan negara itu harus dapat melindungi diri dari satelit Starlink SpaceX jika mereka menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional.

Baca Juga: Komando Desak DPRD dan Polda Sultra Usut Dugaan Penyerobotan Lahan Tambang PT ACI dan PT Riota

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Modern Defense Technology, para pejabat menyerukan pengembangan sistem pertahanan yang dapat menonaktifkan atau menghancurkan satelit Starlink dan menampilkan alat pengawasan yang dapat melacak dan memantaunya.

Ren Yuanzhen, seorang peneliti di Institut Pelacakan dan Telekomunikasi Beijing, memimpin penelitian bersama beberapa ilmuwan senior di industri pertahanan China.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x