China Berencana Luncurkan Senjata Nuklir Anti-Satelit, Starlink Milik Elon Musk Terancam Lumpuh

- 28 Oktober 2022, 12:47 WIB
Starlink milik Elon Musk terancam lumpuh setelah China sesumbar bakal meluncurkan senjata nuklir anti satelit.
Starlink milik Elon Musk terancam lumpuh setelah China sesumbar bakal meluncurkan senjata nuklir anti satelit. /thesun.co.uk/AP/

Baca Juga: Mengintip Sosok Dito Mahendra, Pengusaha yang Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara

"Kombinasi metode soft kill dan hard kill harus diadopsi untuk membuat beberapa satelit Starlink kehilangan fungsinya dan menghancurkan sistem operasi konstelasi," kata Ren Yuanzhen.

Starlink bertujuan untuk menempatkan ribuan satelit kecil di orbit rendah bumi, tetapi pejabat militer China khawatir satelit tersebut dapat memasuki stasiun ruang angkasa atau satelit negara itu atau menonaktifkan infrastruktur ruang angkasa selama perang.

Baca Juga: NIkita Mirzani Dipolisikan Pengusaha, Dikabarkan Sempat Histeris Di Depan Penyidik Kejaksaan

Sementara itu, seorang pimpinan mata-mata Inggris telah memperingatkan bahwa China sudah membangun senjata untuk menguasai ruang angkasa .

Bos  GCHQ Sir Jeremy Fleming  mengatakan hal itu dalam pertemuan keamanan awal bulan ini.

Baca Juga: Oknum Kepala Sekolah Terduga Pelaku Pelecehan Di Konawe Dinonaktifkan

"Banyak yang percaya bahwa China sedang membangun kemampuan anti-satelit yang kuat, dengan doktrin menolak akses negara lain ke luar angkasa jika terjadi konflik.
Dan ada kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk melacak individu," katanya.

Rusia  dan China iketahui sama-sama menguji senjata anti-satelit yang dapat menghancurkan komunikasi, pengawasan, dan satelit GPS yang digunakan untuk navigasi dan pemandu rudal presisi.

Baca Juga: Rumah Sakit Tiara Sentosa Disoroti Imbas Dugaan Penelantaran Pasien Balita Gagal Ginjal

China telah dinyatakan sebagai "ancaman resmi" bagi Inggris.

"Kekuatan besar China dikombinasikan dengan ketakutan mendorong mereka ke dalam tindakan yang dapat mewakili ancaman besar bagi kita semua.

Baca Juga: PM Palestina Mohammad Shtayyeh dan Ketum Partai Perindo Hary Tanoe Gelar Pertemuan, Ini yang Dibahas!

"Mereka melihat negara sebagai musuh potensial atau negara klien potensial,  untuk diancam, disuap, atau dipaksa," ungkap Sir Jeremy Fleming.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah