Baca Juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Masih Stagnan, Berbanderol Rp 1.059.000 per Gram
Orang tua mendiang Juliansyah, Jumriatin (45), mengaku ikhlas menerima kepergian sang putra.
Tetapi menurut dia, masih ada banyak misteri yang belum terjawab, terutama perihal kejadian apa yang menyebabkan sang putra harus meregang nyawa di usia belia.
Jumriatin kembali menceritakan kronologis sebelum kematian putranya.
Baca Juga: Apresiasi Anton Timbang atas Kinerja Pemerintah di Momen HUT Kota Kendari ke-192
Menurut Jumriatin, Pada 11 Juni 2022, sekitar pukul 10.00 Wita, Juliansyah bersama adiknya Juni, mendatangi seorang teman berinisial D di Balai Desa Wonua Mandara, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe.
Pertemuan itu terjadi sebab teman Juliansyah berinisial D ini, menantang duel alias berkelahi.
Saat itu, Juliansyah menerima tantangan D. Juliansyah pun datang bersama adiknya Juni.
Sesaat setelah tiba di Balai Desa itu, sang adik melihat beberapa orang rekan korban, diantaranya remaja berinisial IN, AL, ALU san AR.