Perluas Ekosistem Pembayaran Digital di Kendari, BI Sultra dan Pemerintah Inisiasi Program Pasar SIAP QRIS

27 Desember 2022, 17:41 WIB
Dalam rangka perluasan ekosistem pembayaran digital di Kota Kendari, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sultra, berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) dan pendampingan Program Pasar Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS (SIAP QRIS). /BI Sultra/

KENDARI KITA-Dalam rangka perluasan ekosistem pembayaran digital di Kota Kendari, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sultra, berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) dan pendampingan Program Pasar Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS (SIAP QRIS).

Kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi antara Bank Indonesia dan dukungan Pemerintah Kota berdasarkan Surat Edaran Nomor 586/2833/2022 tentang Himbauan Mendorong Program Kota Kendari dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai dalam rangka meningkatkan Penggunaan Ekosistem Keuangan Digital (EKD) dan membentuk Pemerintah Daerah Digital serta meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan transaksi non tunai terutama dengan kanal pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). 

Baca Juga: Istri Gugat Cerai Suami Jadi Tren di Muna: Capai 473 Perkara, Pengadilan Agama Ungkap Penyebabnya

Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan DPRD Kota Kendari, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kepala OPD, Perbankan, Pengelola Pasar serta sekitar 200 Pelaku Usaha di lingkungan pasar Kota Kendari.

Peresmian Program Pasar S.I.A.P. QRIS di Pasar Sentral Kota Kendari dibuka Walikota Kendari, Asmawa Tosepu, yang diwakilkan oleh Asisten 2 Pemerintah Kota Kendari.

Baca Juga: Bawa Senpi Rakitan Tanpa Izin, 4 Pria di Bombana Diciduk Polisi

Wali Kota Kendari menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Kendari di masa mendatang. 

"Program ini akan dapat memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli dengan non-tunai khususnya melalui kanal QRIS, serta untuk perluasan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) di wilayah Kota Kendari," katanya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Stagnan di Awal Pekan: Masih Berbanderol Rp 1.006.000 per Gram

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Aryo Wibowo, mengatakan bahwa Program Pasar S.I.A.P. QRIS dapat mengurangi unbanked population di Wilayah Sulawesi Tenggara serta dapat meningkatkan literasi keuangan digital.

"Per bulan November 2022, pengguna QRIS di Sulawesi Tenggara berjumlah 81.225 serta jumlah QRIS UMKM lebih dari 100 ribu," ungkapnya. 

Baca Juga: Belasan Rumah Warga Mamuju Sulbar Rusak Parah Diterjang Gelombang Pasang

Kegiatan launching SIAP QRIS kali ini dirangkaikan dengan pendampingan kepada pengelola pasar serta para pedagang dengan disediakannya Booth “Pojok QRIS” selama satu minggu yang berkolaborasi bersama seluruh Himbara, BSI, BCA, dan BPD serta GenBI Sulawesi Tenggara.

Tujuannya adalah ntuk memperluas edukasi transaksi non tunai sekaligus mendorong akuisisi Pengguna baru QRIS di lingkungan pasar di Pasar Sentral dan Paddy’s Market Kota Kendari. 

Baca Juga: Kronologi Bocah 10 Tahun Tenggelam di Teluk Kendari

Booth “Pojok QRIS” yang disediakan bertujuan sebagai media pendaftaran mobile banking ataupun mobile payment dan melakukan user experience untuk transaksi QRIS, serta mendorong pendaftaran QRIS merchant kepada para pedagang di lingkungan pasar  dengan harapan bahwa ke depan akselerasi dan akseptansi QRIS semakin meluas di Kota Kendari.

Selain itu, melalui kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kendari, Penyedia Jasa Pembayaran, dan pengelola pasar, setiap pedagang disediakan QRIS untuk pembayaran retribusi yang memungkinkan pembayaran retribusi yang lebih mudah dan transparan dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kendari.

Baca Juga: Cekcok Perkara Pembatas Lahan, IRT di Konawe Dianiaya Tetangga Hingga Luka Parah

Program Pasar SIAP QRIS ini diharapkan dapat mengakar ke pasar lain, tidak hanya di Kota Kendari namun juga di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara mengingat arti penting dan dampaknya yang positif bagi perekonomian daerah, antara lain dapat melalui peningkatan mobilitas transaksi ekonomi antara UMKM dan masyarakat (tidak dibatasi tempat dan waktu),  optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi dan pajak yang langsung masuk ke kas daerah, dan lainnya. 

"Semoga setiap upaya yang telah dilakukan dapat berkontribusi secara nyata dalam perluasan ekosistem pembayaran digital di Wilayah Sulawesi Tenggara," kata Aryo.

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler