KENDARI KITA-Replika maupun pohon cemara asli yang dihiasi berbagai aksesoris bernuansa kerlap-kerlip tak jarang ditemukan di rumah-rumah umat kristiani atau bahkan di ruang publik seperti pusat perbelanjaan, wahana hiburan, terutama saat momen Natal tiba, di berbagai belahan dunia.
Biasanya, pohon cemara dilengkapi dengan hadiah yang menandai rasa syukur bagi mereka yang merayakannya.
Baca Juga: Tahun 2022 Berakhir, Siska Karina Imran Ajak Masyarakat Kendari Munajat Doa dan Zikir
Bagi umat Kristen, Natal adalah momen sakral yang diperingati mulai 24 Desember. Puncaknya adalah di hari berikutnya, 25 Desember.
Saat Natal tiba, berbagai dekorasi pohon cemara menyajikan pemandangan indah di rumah-rumah umat kristiani.
Dibalik bentuknya yang unik nan menarik, pohon natal ternyata memiliki sejarah panjang sepanjang peradaban ini.
Pohon secara tradisional dikaitkan dengan simbolisme Kristen, penggunaan modernnya sebagian besar bersifat sekuler.
Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Soal Dugaan Gratifikasi Rektor UHO Kembali Bergulir di KPK
Banyak keluarga menempatkan hadiah di sekitar pohon Natal dalam ruangan untuk dibuka pada Malam Natal atau Hari Natal.
Penggunaan pohon cemara dan karangan bunga untuk melambangkan kehidupan abadi adalah kebiasaan orang Mesir kuno, Cina, dan Ibrani.