Pemkab Muna Barat Target Angka Stunting Turun Hingga 20 Persen di 2024

21 Juni 2023, 16:31 WIB
Pemkab Muna Barat terus menggonjot penurunan angka stunting hingga 20 persen di 2024 mendatang. /Hasan Jufri/kendarikita.com

KENDARI KITA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar) menargetkan penurunan angka stunting di daerah tersebut hingga 20 persen pada 2024 mendatang.

Pasalnya, angka stunting di Kabupaten Mubar masih tergolong tinggi. Saat ini mencapai 201 kasus.

Pemda setempat pun terus menggenjot untuk menurunkan angka Stunting tersebut hingga 20 persen pada tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Pemkab Konawe dan Kejari Teken Nota Kesepakatan di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara

Penurunan stunting menjadi program prioritas bagi pemerintah, baik di pusat maupun di berbagai daerah. Begitupula Pemkab Muna Barat, yang saat ini gencar untuk menurunkan angka stunting sesuai target pemerintah pusat dan WHO.

Berbagai upaya terus dilakukan, salah satunya melalui kebijakan APBD telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting sekitar Rp 5,2 miliar, serta Pemda kembali merevisi anggaran stunting mencapai Rp 3,5 miliar, telah diadakan dapur sehat atasi stunting (Dahsat) untuk memperlihatkan cara mengolah makan yang sehat, dan pembentukan bapak asuh diketuai oleh Dandim 1416 Muna.

Selain itu, berbagai sosialisasi dilakukan melalui Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Muna Barat, salah satunya manajemen audit kasus stunting ke berbagai pihak yakni para Kepala Puskesmas, camat, kepala desa, dan beberapa Nakes.

Baca Juga: Belanja Barang dan Jasa di Muna Barat Wajib Melalui e-Katalog

Sekretaris Daerah (Sekda) Muna Barat, LM Husein Tali mengatakan, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemda, kasus stunting di Muna Barat harus tuntas.

"Pemda saat ini bukan hanya fokus pada 201 anak yang terkena stunting (intervensi spesifik) melainkan intervensi sensitif," ungkapnya.

Sekda juga mengharapkan pihak Puskesmas tetap kalibrasi alat pengukuran bayi, dan selalu memastikan hasil timbangan bayi baru lahir, sebab banyak kasus terjadi pada bayi baru lahir, ketika awal hasil timbangan berubah dengan hasil timbangan berikutnya.

Baca Juga: Mahasiswa UHO Ditemukan Tak Bernyawa di Asrama Bidik Misi

Kepala BPPKB Muna Barat, La Ode Andi Muna mengatakan, pihaknya lakukan manajemen audit kasus stunting di Muna Barat diharapkan mampu memenuhi target di 2024 mendatang untuk menurunkan angka stunting.

"Bila perlu pemberantasan stunting tuntas atau tidak ada lagi di Muna Barat," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya mendatangkan dokter spesialis kandungan, dr. Benza Asa Dicaraka agar dapat memberikan pemahaman bagi tim kesehatan terkait mengidentifikasi resiko dan tidak beresiko pada sasaran stunting. 

Baca Juga: Kepala Desa Wanseriwu Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan Bayi Kembar di Muna Barat

Sosialisasi yang terus dilakukan harapannya agar seluruh pihak dapat melakukan langkah-langkah dan upaya pencegahan stunting pada masyarakat. (Hasan Jufri)***

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler