Pengakuan Sopir Ambulan Saat Bawa Jenazah Brigadir J: Sempat Heran Kenapa Menunggu Sampai Subuh

7 November 2022, 16:36 WIB
Jaksa menghadirkan sopir Ambulance yang membawa jenazah Brigadir J dari rumah dinas Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan. /Sumber Istimewa

KENDARI KITA - Jaksa menghadirkan sopir Ambulance yang membawa jenazah Brigadir J dari rumah dinas Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan.

Sopir yang bernama Ahmad Syahrul Ramadhan mengatakan dirinya sempat menginap di RS Polri semalaman ketika mengantar jenazah dari lokasi kejadian.

Saat awal tiba di RS Polri, Syahrul mengaku sempat heran lantaran Brigadir J tidak langsung ke kamar jenazah, namun ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terlebih dahulu.

Baca Juga: Pasar Baru di Kendari Bakal ditata Lagi, Asmawa Tosepu: KIta Kembalikan Kejayaannya Seperti Dulu

“Pertama sampai itu gak langsung masuk forensik, Yang Mulia, ke kamar jenazah. Tidak (ke kamar jenazah, tapi) ke IGD," ungkap Syahrul dikutip di PMJ News apada Senin, 7 November 2022.

"Saya bertanya sama yang temani saya ‘Pak, izin kok ke IGD dulu? Biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, ke forensik'," sambungnya.

"Dia bilang ‘wah saya gak tahu mas. Saya ikutin perintah aja, saya nggak ngerti’,” lanjutnya.

Baca Juga: Empat Bulan Buron, Pelaku Penikaman di Kendari Akhirnya Dibekuk Polisi

Syahrul kemudian mendatangi IGD RS Polri dan bertemu dengan petugasnya lalu menanyakan jumlah korban dan diminta untuk membawanya ke kamar jenazah.

Setelah tugasnya selesai, Syahrul kemudian berpamitan dengan petugas polisi yang bersamanya.

Akan tetapi, kata Syahrul, ia diminta untuk menunggu terlebih dahulu hingga menjelang Subuh.

Baca Juga: Kasus Brigadir J, Kadiv Humas Polri Tegaskan Tak Ada Pemeriksaan Terhadap Kapolda Metro Jaya

“Saya bilang saya izin pamit sama anggota di RS. Terus bapak-bapak tersebut katanya ‘sebentar dulu ya mas tunggu dulu’," ujar Syahrul.

"Saya tunggu tempat masjid di samping tembok sampai jam mau Subuh, Yang Mulia,” imbuhnya.

“Mau subuh saudara nunggu?” tanya hakim.

“Iya Yang Mulia. Pas saya mau ke depan, ‘sudah mas di sini aja’. Terus saya bilang ‘pak izin saya haus’. Sembari menunggu saya dibelikan air dan sate,” jawab Syahrul.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Kasus Kematian Brigadir J Semakin Terang Benderang

“Kenapa saudara disuruh nunggu sampai subuh?” tanya hakim lagi.

“Enggak tahu,” jawab Syahrul.***

 

Editor: Muh. Rifky Syaiful Rasyid

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler