Sahabat nabi memiliki dua pendapat ihwal pertanyaan ini yaitu:
Pertama, menurut sayyidah ‘Aisyah Rasulullah tidak melihat Allah di Sidratul Muntaha tetapi ia melihat malaikat Jibril. Hal ini dikuatkan dengan hadits:
Baca Juga: Tak Tersentuh Program Kendari Terang, Warga Wuawua Keluhkan Minimnya Penerangan Jalan
“Diceritakan Masruq bahwa beliau mengatakan, ‘Aku masuk ke (rumah) Aisyah, aku bertanya 'Apakah Muhammad (pernah) melihat Tuhannya?’ Aisyah menjawab ‘Sungguh engkau menanyakan sesuatu yang membuat kulitku merinding.’ Aku (Masruq) mengatakan, ‘Tunggu sebentar.’ Kemudian aku (Masruq) membacakan ayat ‘Sungguh, dia (Muhammad) telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesarannya) Tuhannya yang paling besar,’ (Qs An-Najm ayat 18). Aisyah menjawab, ‘Sungguh dia (yang dilihat nabi Muhammad) adalah Jibril," (HR Turmudzi).
Kedua, menurut sahabat Ibnu Abbas Rasulullah melihat Allah secara langsung dengan hatinya. Hal ini dikuatkan dengan hadits:
“Diceritakan dari Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ‘Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya,’ (Qs An-Najm ayat 11), beliau (Ibnu Abbas) mengatakan, ‘Ia (Muhammad) melihatnya (Allah) dengan hatinya," (HR Daruquthni).
Baca Juga: Warga Wuawua Dihantui Pencemaran Limbah TPAS Puwatu, Pemkot Diminta Segera Bertindak
Praktiknya adalah Allah menjadikan penglihatan nabi Muhammad di dalam hatinya atau Allah menciptakan hati dalam penglihatan Nabi Muhammad.
Alhasil Nabi Muhammad melihat Allah dengan hati dan penglihatannya adalah sesuai dengan firman Allah,
“Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya,” (Qs An-Najm ayat 11).