Baca Juga: Florist Ini Mengirim Ratusan Karangan Bunga Kepada Para Janda di Hari Valentine
Dan melihat Allah adalah sesuatu yang mungkin terjadi (jaiz), karena Allah adalah zat yang maujud (ada), sedangkan perkara yang maujud (ada) mungkin untuk dilihat.
Akan tetapi, Allah tidak mengizinkan bagi manusia biasa untuk melihatNya ketika di dunia kecuali Nabi Muhammad ketika berada di Sidratul Muntaha.
Hal ini dikuatkan dengan hadits:
“Rasulullah bersabda "Ketahuilah kalian semua bahwa tidaklah salah satu diantara kalian meilhat Tuhannya hingga ia mati," (HR Muslim).
Baca Juga: Petugas Pantarlih di Desa Wansugi Dilarikan ke Puskesmas Gegara Digigit Anjing Saat Mencoklit
Menurut ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, nantinya orang-orang yang beriman melihat Allah di hari kiamat dengan jelas tanpa penghalang sedikitpun sebagaimana seseorang melihat rembulan di waktu purnama.
Hal ini dikuatkan dengan hadits:
“Rasulullah bersabda ‘Ketahuilah kalian semua bahwa tidaklah salah satu diantara kalian meilhat Tuhannya hingga ia mati,"(HR Muslim).
Menurut ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, nantinya orang-orang yang beriman melihat Allah di hari kiamat dengan jelas tanpa penghalang sedikitpun sebagaimana seseorang melihat rembulan di waktu purnama.