KENDARI KITA - Indonesia Police Watch (IPW) menyarankan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi para Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) yang tidak mampu melaksanakan Polri Presisi.
Salah satu Polda yang dinilai penting untuk devaluasi adalah Kapolda Sulteng, atas tragedi tewasnya Erfaldi (21) tertembak timah panas aparat yang melakukan pengamanan, saat aksi unjuk rasa menolak aktivitas tambang PT Trio Kencana di Kabupaten Parigi Moutong, beberapa hari lalu.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso mengatakan, kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh anggota Polri terus terulang. Setelah di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah, kini kekerasan terjadi di Desa Tanda, Kabupaten Parigi Moutong, Propinsi Sulawesi Tengah.
Baca Juga: 61 Pegawai Lingkup Kemenkumham Wilayah Sultra Positif Covid
Dengan kejadian berulang ini, lanjut Sugeng Teguh Santoso, maka sudah saatnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi para kapolda yang tidak mampu melaksanakan Polri Presisi.
Apalagi, Kapolri telah menurunkan tim Propam Polri untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.
Hal ini sejalan dengan tekad Kapolri yang telah meminta para Kapolda menindak tegas pelanggaran anggota yang melakukan kekerasan berlebihan melalui Surat Telegram bernomor ST/2162/X/HUK2.9/2021 tertanggal 18 Oktober 2021.