Baca Juga: Seorang Pria di Kendari Dikeroyok, Kapolresta Beberkan Kronologinya
Program ini akan terus dilanjutkan mendekati HBKN Ramadhan hingga akhir Idul Fitri 2023 bekerjasama dengan TPID serta Bapanas sebagai koordinator Ketahanan pangan nasional.
Selain itu, untuk jangka pendek juga telah dilaksanakan perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di berbagai daerah.
Perluasan KAD antara lain terkait komoditas bawang merah antara Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan dan komoditas telur ayam antara Kota Kendari dan Kabupaten Sidrap.
Baca Juga: Ledakan Populasi di Sulawesi Tenggara, Tahun 2022 Bertambah 15 Ribu Jiwa
Melalui koordinasi yang erat dan efisien, TPID Sultra akan terus berkomitmen melakukan berbagai upaya menjaga kestabilan harga dan kelancaran distribusi barang dan jasa di Sulawesi Tenggara di tengah berbagai potensi kenaikan harga-harga komoditas ke depan.
Diketahui, tahun 2022, inflasi gabungan Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari inflasi di Kota Kendari dan Baubau yang tercatat sebesar 7,39 persen.
Kelompok komoditas yang diatur pemerintah mencatat inflasi sebesar 21,38 persen (yoy) dan andil 4,37 persem (yoy), disusul Kelompok Inflasi Inti mencatat inflasi sebesar 3,53 persen (yoy) dengan andil 2,05 persen (yoy). Adapun Komoditas Pangan Bergejolak mencatat inflasi sebesar 4,35 persen (yoy) dengan andil yang cukup rendah yakni 0,97 persen (yoy).
Merujuk capaian ini, kinerja pengendalian inflasi daerah terutama untuk mengatasi fluktuasi harga komoditas pangan bergejolak dapat diredam dengan baik oleh TPID Se-Sulawesi Tenggara.***