KENDARI KITA-Snake diet atau Diet ular dipopulerkan oleh Cole Robinson yang berbasis di Alberta (Kanada).
Robinson merupakan seorang pelatih kebugaran dan yang memproklamirkan dirinya sebagai pelatih diet puasa.
Snake diet merupakan penurunan berat badan melalui serangkaian siklus menunda makan alias puasa melalui fase yang berbeda.
Baca Juga: Jadwal Acara TV di Indosiar, Sabtu 18 Februari 2023 : Ip Man dan Chinese Zodiac
Diet ular meliputi detoksifikasi tubuh dengan berpuasa selama 48 jam. Selama rentang waktu itu, pelaku diet hanya boleh mengonsumsi cuka sari apel bersamaan dengan 'jus ular' yang dianggap sebagai pengganti mineral yang dibutuhkan tubuh.
Jus ular disini bukan jus dengan toping ular sungguhan, jus ular yang dimaksud adalah jus dengan kandungan air, garam laut dan kalium klorida.
Komposisi ini diklaim bermanfaat membantu mengisi elektrolit dalam tubuh.
Fase berikutnya juga diklaim sangat penting, sebab tubuh masuk ke mode pembakaran lemak tinggi serta menyingkirkan kecanduan gula.
Fase Diet ular berikutnya adalah fase puasa yang fleksibel, termasuk puasa tanpa mengonsumsi cairan atau makanan apapun.
Fase terakhir juga diklaim sama pentingnya. Fase ini mengacu pada mempertahankan berat badan, dengan mengikuti isyarat yang diberikan tubuh terhadap rasa lapar atau keinginan alami.
Fase ini merupakan pendekatan yang sepenuhnya proaktif guna memahami kebutuhan tubuh.
Pertanyaannya di sini adalah, apakah Diet ular benar-benar dapat membantu menurunkan berat badan. Jawabannya jelas pasti, bahwa jenis puasa apapun pada dasarnya dapat mengurangi jumlah berat badan. Dalam hal ini, puasa sering tanpa makan apa pun selama berjam-jam pastinya akan menyebabkan penurunan berat badan juga.
Tetapi apakah penurunan berat badan dengan metode ini benar-benar akan berhasil dalam jangka panjang?