Miris, Guru Honorer SDN 3 Lambangi Diusir Paksa Pemerintah Desa Lahotutu

- 31 Juli 2023, 13:20 WIB
Guru honorer SDN 3 Lambangi, PA (jilbab hitam) diusir paksa pihak Pemerintah Desa Lahotutu.
Guru honorer SDN 3 Lambangi, PA (jilbab hitam) diusir paksa pihak Pemerintah Desa Lahotutu. /Ilfa/kendarikita.com

KENDARI KITA - Seorang guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Lambangi, Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe, berinisial PA (47) diusir pihak Pemerintah Desa Lahotutu, Jumat 28 Juli 2023.

Pemerintah Desa Lahotutu memaksa sang guru bersama suami dan anaknya keluar dari rumah yang selama ini ditumpanginya.

Rumah tersebut merupakan eks Kantor Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Samaturu yang sudah tidak digunakan lagi, sehingga pasangan suami istri (Pasutri) tersebut diizinkan untuk tinggal, sembari menjaga sekolah.

Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Yang Berjudul 'Derita Lara Cinta' Dipopulerkan Oleh Arief Putra

Kepada kendarikita.com, Muh Ajid (suami PA) mengatakan, bahwa dirinya bersama istri dan anaknya sudah setahun tinggal di rumah tersebut.

"Rumah itu memang bukan tempat tinggal kami, kami hanya menumpang. Tapi sebelumnya Kepala Desa yang telah mengizinkan  istri saya tinggal di rumah tersebut yang merupakan milik Bumdes, karena belum digunakan. Tapi waktu hari Jumat itu, sekitar jam 09.00, Kepala Desa bersama aparatnya datang di rumah menyuruh kami agar segera mengosongkan rumah tersebut. Tapi kasian saya ini, lagi sakit- sakitan ini tanganku sudah nda kuat angkat barang, makanya saya minta tolong untuk diangkatkan barang - barangku. Tapi karena belum ada yang datang, makanya hingga saat itu saya belum angkat barang- barangku, dan belum lagi biaya untuk sewa mobilnya. Karena memang saya kan belum punya pekerjaan karena sakit sakitan," ungkap Muh Ajid.

Parahnya lagi, aparat desa mendesak pengosongan bangunan tersebut secara kasar. Muh. Ajid menyebutkan, bahwa istrinya dibentak-bentak.

Baca Juga: Rezeki 3 Ramalan Shio Hari Ini Bikin Terbelalak dan Diterjang Hoki Tanpa Diduga-Duga

Akibatnya, lanjut Muh Ajid, istrinya yang saat itu sedang menggendong anaknya tetiba terjatuh karena pingsan.

"Jadi istri saya masih gendong anak, karena tidak tahan dibentak-bentak lalu dia pingsang," jelas pria paruh baya itu.

Aksi pengusiran tersebut diduga dilatari persoalan konflik yang terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Berikut Resep Permen Karamel, Rasa Legit, Kenyal dan Rasanya Sangat Enak Simak Cara Pembuatannya

Muh Ajid menjelaskan, bahwa sebelum adanya aksi pengusiran tersebut, dirinya sempat berkonflik dengan warga setempat yang berujung dengan pengaduan kepada pemerintah desa dan Polsek Wonggeduku.

Muh Ajid menambahkan, beberapa waktu lalu Ia pernah diingatkan aparat desa untuk meninggalkan tempat tersebut. Sebab, tempat bangunan itu merupakan kantor Bumdes yang sudah lama tidak digunakan dan akan digunakan kembali.

"Sudah 1 tahun lebih dia tinggal istriku di situ tidak ada masalah. Baru kali ini istriku diusir paksa, dengan alasan kantor itu akan digunakan, istriku sudah kooperatif mau pindah," tambahnya.

Baca Juga: Rezekinya Berlimpah, Inilah 3 Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 30 Juli 2023 Siap-siap Hujan Uang Hari Ini

Lebih lanjut, Bapak empat orang anak ini menjelaskan, Ia dan sang istri jarang serumah, karena istrinya merupakan tenaga pendidik dan terpaksa dia harus menumpang di Kantor Bumdes tersebut.

"Saya jarang serumah dengan istriku, karena dia lagi mengajar. istriku itu jadi guru honorer dari tahun 2004," katanya .

Di tempat terpisah, Kades Lahotutu, Umar menepis aksi pengusiran paksa tersebut. Ia mengatakan, bahwa saat itu dirinya mengarahkan aparatnya hanya menyuruh baik-baik pindah dari tempat itu, karena kantor tersebut akan digunakan secepatnya.

Baca Juga: Resep Minuman Milo Dinosaurus Ala Restoran, Minuman Sehat Yang Anak-anak Pasti Suka Enak dan Sehat

"Tidak ada yang usir paksa, saya suruh baik-baik aparatku beritahu dia pindah. Karena kantor itu akan dipakai secepatnya," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Wonggeduku, Ipda Hasibun menerangkan, saat ini pihaknya telah mengetahui persoalan tersebut. Pihaknya berencana mempertemukan kedua bela pihak dan dicarikan solusi.

"Besok (hari ini) baru kami mediasi, dan mencarikan solusi," ujarnya. (Ilfa) ***

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah