Proyek Sugimanuru Diduga Jadi Penyumbang Banjir, DLHK Mubar: Jika Terbukti, Kita Jatuhkan Sanksi

- 2 November 2022, 15:29 WIB
Menurut Kepala Desa Kusambi, Ruslan, banjir yang menerjang desanya itu diperparah dengan penimbunan tanah bandara yang berada di belakang pemukiman warga.
Menurut Kepala Desa Kusambi, Ruslan, banjir yang menerjang desanya itu diperparah dengan penimbunan tanah bandara yang berada di belakang pemukiman warga. /Istimewa/

KENDARI KITA-Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mubar, La Edi, menegaskan akan menjatuhkan sanksi kepada oknum yang menjadi dalang atau penyebab kerusakan lingkungan di kawasan Desa Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sultra.

Pernyataan itu diungkapkan La Edi, menyusul aduan warga terkait aktifitas oknum kontraktor yang disinyalir melakukan perusakan lingkungan hingga menyebabkan pemukiman warga setempat diterjang banjir.

Baca Juga: Berkaca dari Tragedi Itaewon dan Lan Kwai Fong, Otoritas Hong Kong Bicara Soal Sistem Pengendalian Massa

"Tentang galian tanah, kalau keberatan silahkan datang di DLH Mubar dan melapor secara tertulis, apalagi tanpa izin dari pemiliknya atau warga di sekitarnya, biar dilakukan teguran tertulis oleh kami dari DLH,"kata Edi.

Lanjut Edi, jika pihak kontraktor beraktifitas tanpa aturan yang berlaku, tidak mengantongi amdal, atau beraktifitas illegal, maka DLH Mubar bakal memberikan sanksi tegas.

Baca Juga: Mudah dan Praktis, Inilah Resep Masakan Tumis Jamur, Dijamin Rasanya Enak dan Bikin Nagih

Edi juga mengimbau warga setempat untuk memasukan laporan resmi di DLH Mubar, jika banjir tersebut berkaitan dengan adanya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktifitas kontraktor tertentu.

Diketahui, pemukiman warga di sekitar kawasan proyek tersebut diterjang banjir belum lama ini.

Baca Juga: Mengintip Ramalan Zodiak Hari Ini: Masalah Mengintai, Libra Disarankan Tak Bepergian Kemana-mana

Salah satu warga setempat, Fatma, mengatakan, saat curah hujan tinggi, kawasan pemukiman warga masih aman dari banjir.

Biasanya, saat hujan terjadi, kata Fatma, hanya ruas jalan dan tempat-tempat landai yang digenangi banjir.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kendari Bantah Isu Wacana Penambahan Gerai Indomaret

Fatma meyakini air bah tidak meluap ke pemukiman warga karena hutan dikawasan itu membantu penyerapan air.

Namun belakangan kata Fatma, sejak adanya proyek timbunan di kawasan sekitar pemukimannya, tepatnya di kawasan bandara Sugimanuru, banjir mulai menggenangi pemukiman warga setempat.

Baca Juga: Resep Minuman Fresh Strawberry Milk Korean Cocok Untuk Diminum Siang Hari Dijamin Rasanya Enak dan Menyegarkan

Fatma menduga, banjir yang menerjang diperparah dengan penggundulan hutan yang berada di belakang rumah warga.

"Bahkan, hutan sempat di gundulkan dan pepohonan diratakan dengan tanah,kini, hutan tersebut ibarat Padang Teletubbies, ada banyak tanah yang membukit namun tidak beraturan, semua itu terjadi karena pihak kontraktor membuang tanah timbunan di lokasi itu," ungkap Fatma.

Baca Juga: Dugaan Gratifikasi Penerimaan Mahasiswa Baru, Rektor UHO Dilaporkan ke KPK

Tak hanya itu, menurut Fatma, banjir yang menerjang kawasannya juga menyebabkan rusaknya tanaman yang dibudidayakan warga.

"Kalau dulu tidak terlalu, nanti sudah ada yang ditimbun di belakang rumah itu baru parah begini," kata Fatma.

Baca Juga: Over Kapasitas Hingga Sebabkan Puluhan Penonton Pingsan, Festival Berdendang Bergoyang Dibubarkan

Ia berharap pemerintah setempat bisa turun tangan,tidak hanya melihat dampak akibat banjir yang sering terjadi itu, namun penyebab terjadinya banjir harus menjadi atensi pemerintah.

Pj Bupati Mubar, Bahri, diketahui telah memerintahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mubar untuk turun langsung memantau lokasi dan mencari solusi terkait masalah itu.

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x