KENDARI KITA-Beberapa orang mengklaim bahwa kerumunan massa pada hari Sabtu di Itaewon, yang menewaskan sedikitnya 154 orang pada hari Senin, seperti bencana alam yang tidak dapat dicegah oleh siapa pun.
Namun, banyak warga Hong Kong yang mengambil pelajaran dari insiden serupa di Lan Kwai Fong pada 1993 berpikir bahwa tugas pemerintah adalah mengendalikan massa untuk mencegah tragedi seperti itu terjadi.
Baca Juga: Resep Masakan Lodeh Nangka Muda, Buat Lauk Saat Makan Dijamin Rasanya Enak dan Lezat
"Sebagai pejabat pemerintah Hong Kong, apa yang saya pikirkan pertama kali ketika melihat apa yang terjadi di Itaewon adalah mengapa pemerintah tidak mengendalikan kerumunan," kata sumber anonim yang mengaku sebagai seorang pejabat yang bekerja untuk administrasi pemerintah Hong Kong, melansir laman koreatimes.co.kr, Rabu, 2 Oktober 2022.
"Itulah yang akan dilakukan pemerintah di Hong Kong selama acara seperti Natal, Tahun Baru Imlek, kembang api, hari libur nasional, dan tak terkecuali pada perayaan Halloween. Ini adalah bagian dari tanggung jawab mereka untuk mencegah insiden seperti itu terjadi," imbuhnya.
Baca Juga: Mengintip Ramalan Zodiak Hari Ini: Masalah Mengintai, Libra Disarankan Tak Bepergian Kemana-mana
Di Hong Kong, polisi menggunakan taktik mengendalikan massa berdasarkan Ordonansi Ketertiban Umum untuk setiap acara yang diperkirakan akan memicu kerumunan.
Menurut peraturan tersebut, polisi dapat menggunakan kekuasaan mereka atas pertemuan, prosesi dan pertemuan atas nama keamanan publik dengan mencegah menghentikan, membubarkan atau mengubah tempat atau rute pertemuan publik.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kendari Bantah Isu Wacana Penambahan Gerai Indomaret
Halloween ini tidak terkecuali. Pemerintah mengumumkan dalam siaran pers berikut ini:
"Polisi akan menerapkan pengaturan lalu lintas khusus di Lan Kwai Fong, Central mulai 30 Oktober hingga 1 November untuk memfasilitasi masyarakat merayakan Halloween."
Baca Juga: Rektor UHO Dilaporkan ke KPK, Humas: Kami Tak Tahu-menahu Soal itu