KENDARI KITA - Bertekad mengabdi untuk masyarakat, seorang kuli bangunan di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) memutuskan maju bertarung di pemilihan calon anggota legislatif (Pilcaleg) 2024 mendatang.
Dia adalah Thamrin, pria asal Desa Amasara, Kecamatan Baito, yang kesehariannya berprofesi sebagai kuli bangunan. Pekerjaan tersebut sudah dilakoninya selama puluhan tahun.
Ditemui di kediamannya, Tamrin mengaku akan maju bertarung di Pilcaleg melalui Partai Golongan Karya (Golkar), di daerah pemilihan (Dapil) VI yang meliputi Kecamatan Baito, Palangga, Palangga Selatan, Laeya dan Lainea.
Baca Juga: Mudah dan Praktis, Inilah Resep Bumbu Pecel Kacang Tanah yang Super Gurih diJamin Banyak yang Suka
Ditanya alasan dirinya maju bertarung di Pilcaleg, ayah tiga anak itu mengaku ingin mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat.
Meski terbilang klasik, Tamrin benar-benar ingin memberikan kontribusi terhadap kepentingan masyarakat luas di Konawe Selatan.
"Mungkin alasan ini akan dinilai lumrah dan umum. Tapi itulah yang mendasari niatan saya maju di Pilcaleg," ujar Tamrin.
Lebih lanjut, Ia berharap agar masyarakat Kabupaten Konawe Selatan, khususnya di wilayah Dapil Konsel VI memberikan dukungan kepada dirinya, sehingga dapat mewujudkan niatan dan cita-citanya untuk berkontribusi dalam memperjuangkan kepentingan dan aspirasi masyarakat melalui parlemen.
Ia juga mengungkapkan, bahwa dirinya sangat yakin akan duduk di kursi parlemen. Sebab, keputusan maju pada pertarungan Pilcaleg tak hanya berdasarkan keinginan pribadinya, melainkan atas dorongan keluarga, sahabat dan masyarakat di Dapil Konsel VI.
Baca Juga: Berikut Lirik Lagu Berjudul 'Selamat Pagi Luka' yang Dipopulerkan oleh Gustrian Geno
"Sebelum memutuskan maju, saya sudah berkomunikasi dengan keluarga, sahabat dan tokoh-tokoh masyarakat. Alhamdulillah, semua mendukung," ungkapnya
Kedepannya, lanjut Tamrin, apabila dirinya terpilih sebagai wakil rakyat, Ia akan mencanangkan program rembuk kampung yang akan dilaksanakan di luar jadwal reses, dalam rangkan menyerap aspirasi dan berbagi keluh kesah dengan masyarakat.
"Ruang-ruang diskusi bersama masyarakat harus selalu dibuka, agar kita bisa mengetahui permasalahan mereka dan kendala yang dihadapi, sehingga kita bisa bersama-sama melahirkan solusi yang baik," jelasnya.***