Puluhan Ton Nikel Ilegal di Blok Morombo Bakal Dijual, Diduga Ada Keterlibatan Oknum APH

1 Juni 2023, 12:25 WIB
Wakil Bendum PB HMI, Sulkarnain. /Mirkas/kendarikita.com

KENDARI KITA - Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengendus adanya dugaan rencana penjualan puluhan ribu ton ore nikel ilegal, yang tertumpuk di Blok Morombo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal itu diungkapkan Wakil Bendahara Umum (Wabendum) PB HMI, Sulkarnain, melalui siaran pers yang diterima kendarikita.com.

Dalam siaran pers tersebut, mantan Ketua HMI Cabang Kendari itu mengungkapkan, bahwa puluhan ribu ton cargo ore nikel ilegal itu dikabarkan akan dijual sejumlah oknum.

 

Sulkarnain menyebutkan, bahwa informasi yang berhasil dihimpun oleh pihkanya, beredar kabar bahwa ada dugaan keterlibatan oknum aparat penegak hukum (APH) dalam upaya penjualan ore nikel ilegal tersebut.

Baca Juga: Miliki 4,3 Kg Sabu, Pemuda Asal Muna yang Ditangkap di Konawe Terancam Hukuman Mati

"Kami mendapat informasi ada dugaan keterlibatan TNI dalam upaya penjualan paksa puluhan ribu ton kargo hasil penambangan ilegal di Morombo," ungkapnya, Kamis 1 Juli 2023.

Olehnya itu, Sulkarnain memberikan warning aparat TNI agar tidak terlibat dalam upaya penjual puluhan ribu ton kargo ore nikel ilegal tersebut.

Wabendum Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba (PEMM) ini mengungkapkan, penghentian aktivitas sejumlah Jetty perusahaan tambang di Morombo beberapa waktu lalu diduga kuat ada kaitannya dengan upaya penjualan paksa ore nikel ilegal tersebut.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat, Pemda Muna Barat Suplay Bawang Merah dari Enrekang

"Pada dasarnya kami mengapresiasi langkah TNI menghentikan aktivitas Jetty kemarin. Namun setelah kami mendapat informasi, ternyata ada tongkang yang sandar bersamaan dengan penghentian aktivitas Jetty itu, tentu ini yang harus dipastikan, jangan sampai penghentian sementara itu ada kaitannya dengan sandarnya tongkang tersebut," ungkap Sulkarnain.

Lebih lanjut, Ia berharap agar keberadaan institusi TNI di Blok Morombo, Konawe Utara itu dapat melakukan penjagaan dengan ketat, sehingga tidak ada aksi penjualan barang ilegal.

“Ya kami percayalah keberadaan institusi TNI di areal Blok Morombo dapat menjaga barang sitaan negara dari para mafia tambang. Namun, jika TNI justru ikut terlibat maka itu adalah penyalahgunaan wewenang,"

Baca Juga: Miliki Narkoba 4,3 Kg, Pemuda Asal Muna Diringkus Polisi di Konawe

Olehnya itu, lanjut aktivia yang populer dengan sapaan Sul, dirinya meminta Danrem 143/HO untuk memerintahkan seluruh personil TNI yang berada di Morombo, untuk tidak terlibat dalam upaya penjualan paksa cargo (ore nikel) hasil penambangan ilegal.

"Kami masih pantau kondisi di sana, jadi saya minta Danrem untuk menginstruksikan seluruh anggotanya yang berada di Morombo jangan coba-coba ikut terlibat," tegasnya. ***

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler