Waspada, Aksi Penipuan Catut Nama Wali Kota dan Sekda Baubau dengan Modus Bantuan Masjid

9 Januari 2023, 21:30 WIB
Ervin, pengurus Masjid Narullah, nyaris kadi korban penipuan modus mencatut nama Wali Kota dan Sekda Baubau. /Istimewa/

KENDARI KITA - Aksi penipuan mencatut nama pejabat kembali terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Modus yang digunakan para pelaku penipuan ini pun tergolong baru, yakni berupa bantuan dana pembangunan masjid. 

Kali ini menyasar pengurus Masjid Nurullah yang berlokasi di kawasan pemukiman warga di Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari.

Baca Juga: Seorang Remaja di Konkep Dirudapaksa 2 Pria Usai Dicekoki Miras

Penipu yang tidak diketahui identitasnya ini mencatut nama Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, dan Sekda Baubau, Roni Muhtar.

Bermodalkan foto profil Wali Kota Baubau, penipu menghubungi pengurus Masjid Narullah, Ervin, via pesan WhatsApp, lalu menawarkan pemberian sumbangan pengelolaan Masjid.

Baca Juga: BI Sultra Dorong Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kendari

"Dalam pesannya, dia menyatakan akan ada sumbangan yang peruntukkan bagi masjid yang bersangkutan, dan meminta segera menghubungi Sekda Baubau, Roni Muhtar, untuk memperoleh bantuan tersebut, sambil melampirkan nomor kontak Sekda dimaksud," kata Ervin, Senin, 9 Januari 2023.

Tak menaruh curiga, Ervin lalu menghubungi nomor telepon Sekda palsu yang diberikan pelaku.

Baca Juga: Kronologi Dua Pekerja Proyek Telkom Tewas Tersengat Listrik di Konawe

"Pelaku yang mengaku Sekda itu kemudian meminta nomor rekening masjid dan menjanjikan segera mentransfer dana.Tak lama berselang, notifikasi transfer digital dikirimkan Sekda palsu ini. Nilainya tertera 27 juta rupiah," katanya.

Setelah menerima bukti transfer fiktif itu, Ervin berinisiatif menghubungi Wali Kota Baubau palsu untuk menyampaikan ucapan terima kasih.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Memiliki Kecenderungan Menghakimi Orang Lain

Saat dihubungi, penipu yang mencatut nama Wali Kota Baubau ini mulai melancarkan aksinya.

"Tansfernya 27 juta? Waduh sepertinya Pak Sekda kurang paham, setahu saya bantuan untuk masjid itu hanya 20 juta, 7 juta-nya untuk yayasan lain," kata Ervin.

Baca Juga: 4 Hal yang Cenderung Jadi Perhatian Seseorang Saat Pertemuan Pertama

Ervin lalu menghubungi Sekda Baubau palsu. Kejanggalan muai terjadi saat Sekda palsu langsung meminta kelebihan dana yang diklaim telah ditransferkan ke rekening Masjid Narullah.

"Waduh maaf pak, ada sedikit kesalahan. Benar bahwa hanya 20 juta yang bisa kami berikan, sisanya yang 7 juta mohon di transfer kembali segera untuk diserahkan ke yayasan,” kata Ervin meniru ucapan Sekda palsu itu.

Baca Juga: 7 Parpol Bertemu, Sepakat Menolak Sistem Proporsional Tertutup Pemilu 2024

Mendengar ucapan tersebut, Ervin langsung menjelaskan bahwa dirinya tidak dapat memenuhi permintaan itu, karena rekening masjid Nurullah tidak memiliki ATM, yang berarti Ervin harus bertransaksi di teller Bank untuk sekaligus mengecek nilai transaksi itu keesokan harinya.

Modus pelaku mulai terendus saat kembali meminta kelebihan dana yang diklaim telah ditransferkan ke rekening Masjid itu.

Baca Juga: Waspadai Malware, Google Peringati Pengguna untuk Tidak Sembarangan Mengakses Situs Web

"Katanya kalau tidak bisa dikirim 7 juta, sebaiknya dikirim setengahnya saja atau 3,5 juta untuk menjaga kepercayaan pihak yayasan," kata Ervin menjelaskan modus penipuan itu.

Ervin yang mulai curiga kemudian berupaya  mencari informasi tentang nomor telepon  Walikota Baubau dan Sekda Baubau yang asli.

Baca Juga: Aturan Pemerintah Indonesia Soal Pembelian BBM Subsidi: Kuota Pengisian Bakal Dibatasi

"Dari seorang teman, saya akhirnya bisa mengonfirmasi Wali Kota Baubau yang asli. Beliau menyampaikan terima kasih sudah dihubungi dan mengatakan bahwa bantuan masjid itu adalah tidak benar alias penipuan,"pungkasnya.

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler