Kisah Pengrajin Aluminium di Buton Selatan: Dari Kaleng Bekas Menjadi Peralatan Dapur

7 Juni 2022, 13:05 WIB
Lahninu pengrajin Aluminium di Buton Selatan. /

KENDARI KITA - Seorang pria paruh baya bernama Lahnanu Silambonda usia 61 tahun menjadikan limbah aluminium menjadi karya seni untuk kebutuhan sehari-hari.

Lahnanu Silambonda beralamat di desa Lawela Selatan, Kecamatan Batauga, Kabupaeten Buton Selatan.

Pria kelahiran tahun 1961 ini dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang mau mengubah nasib.

Pasalnya, hanya dengan bermodal  ketekunan dan tekad, dirinya terus menggeluti usaha yang di jalaninya bertahun-tahun meski terkendala modal.

Baca Juga: Warga Arab Saudi Sudah Bebas Ke Indonesia Sejak Dilarang Raja Beberapa Waktu Belakangan

Tak hanya itu, dengan peralatan sederhana pun cukup untuk menghasilkan berbagai alat perlengkapan rumah tangga seperti cobek, spatula dan lain lain.

Menurut kabar yang diterima, kerajinan dibuatnya jual dengan harga Rp50.000 hingga Rp60.000.

Penjualan itu disesuaikan dengan ukuran besar atau kecil serta tingkat kesulitan pembuatan kerajinan.

Baca Juga: Seperti Inilah Perasaan Presiden Jokowi Mendengar Kabar Meninggalnya Erik Putra Sulung Ridwan Kamil

"Sejauh ini cobek dan sejumlah alat rumah tangga ini kami bikin secara manual, lantaran kendala peralatan dan modal untuk membeli mesin," ucap Lahnanu kepada awak media, Selasa 7 Juni 2022.

Ia mengaku jika memiliki peralatan damungkin saja tak hanya akan membuat cobek, bahkan kerajinan lain dengan jumlah banyak.

"Kalau ada mesin khusus untuk mengolah limbah aluminium, maka mungkin kita bisa membuat alat dapur lainya selain cobek," ungkap Lahnanu.

Baca Juga: Menparekraf Gelar Pelatihan Membantik di Ponpes Roudlotul Muta'alimin Lewat Rumah Sandiuno Indonesia

"Sebab yang ada ini saja selain cobek kami bisa buat spatula dan sendok," sambungnya.

Ia mengungkapkan bahwa selain kesulitan dalam peralatan, rupanya ada masalah lain yang ia dihadapi.  

Masalah lain itu yakni pemasaran cobek. Ia menyampaikan bila selama ini hanya mengandalkan pasar.

Olehnya itu, ia berharap ada bantuan tangan pemerintah kabupaten Buton Selatan untuk produksi limbah aluminium.

Baca Juga: Daftar Harga iPhone 13 Terbaru Periode Juni 2022, Harga Sudah Menyesuaikan

"Sekarang kita hanya membuat cobek sesuai pesanan dan masih terbatas. Mengingat belum ada pemasaranya keluar, " jelasnya.

"Kami berharap agar ada tempat yang mau menampung dan membantu untuk memasarkan hasil kerajinan kami," lanjut Lahninu.

Bahan dasar pembuatan cobek dan alat rumah tangga lainya berasal dari limbah aluminium seperti kaleng bekas yang sudah tidak terpakai lagi.

Baca Juga: One Piece Episode 1020 Sudah Dirilis Pada 6 Juni 2022, Berikut Link Nonton

"Dari pada dibuang dan dijadikan sampah, lebih baik kita jadikan barang yang bernilai jual," pungkasnya.***

Editor: Muh. Rifky Syaiful Rasyid

Tags

Terkini

Terpopuler