Ledakan dan Kebakaran Depo Plumpang Tewaskan Belasan Orang, DPR Tuntut Tanggung Jawab Pertamina

- 9 Maret 2023, 07:10 WIB
Ilustrasi-Ledakan dan kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Ilustrasi-Ledakan dan kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. /Pixabay.com/kolyaeg / 10 images/

KENDARI KITA-Anggota Komisi VI DPR RI, Putu Supadma Rudana menegaskan bahwa Pertamina harus bertanggungjawab pasca ledakan dan kebakaran depo (terminal BBM) Plumpang, Jakarta Utara,  yang menewaskan belasan orang termasuk anak-anak.

Berdasarkan data Posko Tanggap Darurat Koramil di Rawasari Selatan, Koja, Jakarta Utara, tercatat 19 orang tewas dalam musibah ledakan dan kebakaran itu.

14 diantaranya orang dewasa, 5 orang lainnya anak-anak.

Sedangkan 40 orang  lainnya masih menjalani perawatan intensif karena luka-luka. Para pasien korban kebakaran ini tersebar di 10 Rumah Sakit.

Baca Juga: Berduaan di Kamar Hotel, Pasangan Bukan Suami Istri Ini Terjaring Razia di Konawe

Berkaca dari insiden ini, Putu Supadma Rudana menekankan pentingnya rencana mitigasi (mitigation plan) dalam penataan kawasan yang rawan, seperti Depo Pertamina Plumpang.

Menurutnya, dalam kejadian terbakarnya depo yang hanya berjarak 1,5 meter dari pemukiman padat penduduk tersebut, Pertamina lah yang seharusnya yang bertanggung jawab.

 "Harus ada satu rencana mitigasi ke depan dan memang penataannya harus dilakukan kembali. Tentu yang utama Pertamina bertanggung jawab karena Pertamina di kawasan itu ya otomatis memang kondisinya sangat berbahaya atau rawan bencana sebetulnya, karena letaknya di kawasan padat penduduk," kata Putu, melansir laman dpr.go.id, Kamis, 9 Maret 2023.

Baca Juga: UMKM Expo 2023, Wujud Komitmen DPMPTSP Sultra Akselerasi Kualitas Investasi

Putu mendorong agar kawasan rawan seperti Depo Pertamina Plumpang harus diawasi dengan baik. Sebab, produk yang dikelola Pertamina sendiri sejatinya adalah produk yang beresiko tinggi.

"Yang terpenting adalah standard operational procedure dari Pertamina ini harus dilakukan dengan baik dan maksimal karena mereka mengelola produk yang memang beresiko tinggi," imbuhnya.

Salah satu yang terpenting, menurut Putu, adalah bagaimana masyarakat yang masih tinggal di sekitar kawasan berbahaya seperti Depo Pertamina Plumpang tersebut harus diberi edukasi terkait emergency action jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Kepergok Lakukan Hal ini, Empat IRT di Konawe Sulawesi Tenggara Diamankan Polisi

"Yang terpenting adalah bagaimana caranya agar selalu disosialisasikan emergency action untuk masyarakatnya karena memang ini kan terletak di kawasan yang sangat berbahaya," tegasnya.

 Selain itu, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini juga mendukung langkah-langkah konkret apapun nantinya yang akan dilakukan. Baik opsi relokasi masyarakat atau pemindahan depo, asalkan langkah yang diambil adalah untuk keamanan masyarakat sekitar.

 "Jika seandainya deponya harus pindah ya itu harus dilakukan, tapi kalau ke depan relokasi juga menjadi opsi karena situasi yang penting juga menyangkut distribusi kan tapi relokasi itu penting juga. Tentu pemerintah kita berharap Pemerintah DKI, Pemerintah Indonesia juga fokus bagaimana agar merelokasi masyarakat yang ada di situ," ujarnya.

Baca Juga: Apa Itu Leptospirosis, Penyakit Tanpa Gejala yang Membahayakan Nyawa Manusia

Terakhir, Putu juga menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban yang terdampak musibah tersebut. Pihaknya juga berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Jadikanlah (kejadian kebakaran Depo Plumpang) adalah bencana terakhir ya dalam hubungannya dengan Pertamina, tentu kita berharap ke depan agar tidak terjadi lagi kondisi seperti ini," pungkasnya.***

Editor: Mirkas

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x