KENDARI KITA - Twitter resmi Partai Demokrat @PDemokrat dikabarkan kehilangan 226 ribu pengikut pada Kamis, 27 April 2023.
Sebelumnya juga sempat kehilangan habis atau nol pada pukul 16.16 WIB, namun kini perlahan naik.
Hal itu dibenarkan langsung oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Baca Juga: HUT Sultra ke 59 Tahun: Anton Timbang Optimis Provinsi Ini Semakin Berkembang
Herzaky juga menyampaikan jika pihaknya telah mengadukan perihal itu ke kantor Twitter di Indonesia.
Selain ke kantor, Pimpinan Partai Demokrat juga telah mengadukan melalui daring.
Herzaky pun mengapresiasi pihak Twitter karena telah memproses aduan pihaknya dengan positif.
Baca Juga: Harlah Sultra ke 59 Tahun: Laode Ida Ajak Bangun Sulawesi Tenggara Pada Masa Mendatang
"Partai Demokrat mengapresiasi Twitter yang telah merespons laporan itu dengan baik dan positif," ujar Herzaky melalui keterangan resminya pada Kamis, 27 April 2023.
"Twitter menyatakan bahwa proses pemulihan akun akan berlangsung secara bertahap, termasuk jumlah pengikut dan yang diikuti," sambungnya.
Sebagai informasi bahwa akun Twitter @PDemokrat yang memiliki 226 ribu pengikut telah mendapatkan label centang biru.
Baca Juga: KPK Bakal Kawal Pemilu 2024, Dana Politik Tak Boleh Sembarang Mengalir!!
"Sehubungan dengan kebijakan Twitter terkait layanan premium 'Twitter Blue', maka setiap akun yang telah memiliki centang biru sebelumnya tetap harus berlangganan Twitter Blue jika ingin tetap memiliki tanda centang biru," jelasnya.
Untuk itulah, kata Herzaky, pihaknya mengurus pendaftaran Twitter Blue sejak 31 Maret 2023. Namun pendaftaran belum berhasil dan malah jumlah pengikut menghilang.
"Kami terus berkomunikasi dengan pihak Twitter agar proses pemulihan akun dapat berlangsung lebih cepat. Semoga segala sesuatunya dapat kembali normal secepatnya.," ungkap Herzaky.
"Mengingat ini merupakan tahun politik, hal-hal seperti ini bisa menjadi bahan spekulasi, termasuk kenapa akun Twitter resmi Partai Demokrat mendadak bermasalah," lanjutnya.
Pihaknya pun berharap Twitter bersikap profesional, adil, dan tidak memihak dalam Pemilu 2024, meskipun berada dalam koridor regulasi pemerintah.***