"Kemudian Anda butuh zat-zat mikro lainnya. Contoh vitamin A, B, C, D, E, K dan sebagainya. Kemudian mineral seperti zat besi, kalsium, dan phytonutrisi," terangnya.
Jadi, menurut dr. Sung, apabila pola makan seperti itu terus menerus, awalnya tubuh akan dapat beradaptasi tapi lama kelamaan zat-zat tadi akan berkurang dan tubuh akan jatuh sakit.
Dokter Sung juga menyampaikan mengenai resiko apa yang terjadi lama kelamaan apabila mengkonsumsi yang karbohidratnya cepat sekali dirubah menjadi gula itu akhirnya akan mengalami penyakit diabetes.
Baca Juga: Manfaat Air Rebusan Biji Ketumbar, Turunkan Kolesterol, Gula Darah hingga Berat Badan, Ini Dosisnya
"Pankreas juga lama kelamaan kalau dipaksa terus menerus karena yang dimakan dalam jumlah besar, lama kelamaan pankreas ini akan mengalami yang namanya dalam tanda kutip ya lelah," kata dr. Sung.
"Jadi, pankreas ini akan mengalami lelah dan jika terus menerus dia akan menggalami kerusakan ya. Jadi, saran saya cobalah untuk mengganti pola makan Anda jika pola makan Anda seperti ini," terangnya.
Dokter Sung menyampaikan untuk memasukkan makanan bernutrisi lainnya selain karbohidrat.
"Misalnya Anda bisa menggabungkan nasi, sayur,. Jadi, sayur pun termasuk karbohidrat tapi mengandung nilai gizi yang lain seperti vitamin mineral dan serat. Ini juga baik buat Anda," kata dr. Sung.
Baca Juga: Inilah Cara Memasak Bebek yang Benar, Dijamin Empuk dan Tidak Berbau
"Dan Anda juga l bisa memasukkan tambahan seperti protein di dalam 1 piring makanan Anda contohnya daging, ikan, telur, dan memakan buah-buahan, misalnya bumbu kacang dan tempe," tambahnya.***