Sinyal dari Tubuh yang Menandai Gejala Depresi

- 22 Maret 2023, 23:41 WIB
/Pixabay.com/Darkmoon_Art / 2346 images/

KENDARI KITA-Jika anda berlebihan dalam kelas CrossFit, anda tentu tahu mengapa otot anda sakit. 

Tetapi jika anda merasakan sakit yang tidak dapat anda jelaskan, depresi bisa menjadi penyebabnya.

Berikut ini sinyal dari tubuh yang menandai gejala depresi:

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Selama Bulan Suci Ramadhan

1. Sakit dan nyeri

Sakit punggung, nyeri otot, dan nyeri kronis yang kambuh. Semuanya bisa menjadi gejala yang tersembunyi.

"Nyeri dimodulasi oleh suasana hati, dan sebaliknya," kata Padam Bhatia, MD, seorang psikiater dan salah satu pendiri Center for Mind and Wellness di Miami.

"Seseorang yang bahagia mungkin tidak merasakan sakit seperti orang yang depresi."

Baca Juga: Lokasi dan Waktu Rukyatul Hilal di Sultra, Penentuan Awal Ramadhan 1444 Hijriah

2. Penurunan atau penambahan berat badan

Depresi memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, yang berarti anda bisa melihat angka pada timbangan mulai bergerak naik atau turun. 

"Hormon yang biasanya terganggu oleh depresi memberi tahu kita saat kita lapar dan saat kita sudah cukup makan," kata Keitj Humphreys. MD, seorang psikiater di Stanford Health Care. 

Baca Juga: Rangkaian Kegiatan HGK TP PKK ke-51 di Konawe, Penyaluran Bansos untuk Lansia, hingga Peragaan Busana

"Akibatnya, banyak orang yang depresi makan terlalu banyak atau terlalu sedikit."

Masalah tidur yang terkait dengan depresi dapat menambah masalah karena kurang tidur dapat mengacaukan hormon pemicu lapar dan kenyang yang sama.

3. Kesulitan untuk tetap tidur

Baca Juga: Tiga ABK Kapal Jadi Pelaku Rudapaksa Anak di Bawah Umur di Kota Kendari

Meskipun penderita depresi sering mengalami kelelahan dan kekurangan energi, mereka mungkin kesulitan untuk mendapatkan istirahat malam yang nyenyak. 

"Salah satu gejala klasik depresi melibatkan 'insomnia terminal'. Bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali," kata Bhatia. 

"Hal ini bisa membuat pasien sangat frustasi, karena tidur terkadang merupakan satu-satunya perlindungan dari depresi yang melemahkan." 

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV, Rabu 22 Maret 2023, Saksikan FTV Ramadan, Bidadari Surga dan Sidang Isbath 1 Ramadan

Kurang tidur dapat memengaruhi suasana hati dan kemampuan anda untuk berkonsentrasi, yang pada akhirnya memicu depresi.

4. Masalah kulit

Jika anda cenderung berjerawat saat sedang stres, Anda sudah tahu bahwa hormon stres dapat merusak kulit anda. Depresi dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang mungkin menjelaskan mengapa terkadang memperburuk kondisi seperti eksim, psoriasis, dan jerawat.

Baca Juga: Beda Perlakuan Jaksa, Dalam Penanganan Perkara Dugaan Korupsi Pertambangan di PT Antam dan Suap Alfamidi?

Bhatia mengatakan bahwa satu pasien dengan ruam yang parah menjadi lebih baik setelah dia memulai pengobatan antidepresan - tidak perlu krim kulit.

5. Gangguan di perut

Mual, mulas, sembelit, dan diare semuanya berkaitan dengan depresi.

Baca Juga: Badan Kesbangpol Konawe Buka Rekrutmen Online Calon Paskibraka Tahun 2023

Gejalanya mungkin lebih buruk lagi bagi seseorang yang juga memiliki gangguan kecemasan. 

"Usus sangat responsif terhadap kondisi suasana hati kita," kata Bhatia. "Faktanya, ada banyak tumpang tindih antara depresi dan kondisi lainnya seperti sindrom iritasi usus besar."

6. Kerusakan gigi

Depresi bahkan dapat merusak kesehatan mulut Anda. Sebuah  penelitian di Australia menemukan bahwa depresi dikaitkan dengan peningkatan kerusakan gigi dan kehilangan gigi, kemungkinan karena gangguan mood ini dapat membuat tugas sehari-hari menjadi lebih sulit.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Pembebasan Pilot Susi Air oleh KKKB Dilakukan dengan Hati-hati

"Depresi sering merampas kemampuan orang untuk melakukan perawatan diri — misalnya, makan dengan benar, mengelola kondisi kronis, dan menjaga kebersihan sehari-hari termasuk menyikat dan membersihkan gigi," kata Humphreys.

7. Migrain

Sama seperti sakit kronis, sakit kepala, dan migrain terkait dengan depresi dengan cara seperti ayam atau telur. 

Baca Juga: Dugaan Tindak Kejahatan Sektor Pertambangan, PT MJ dan 2 Surveyor Diadukan ke Ditjen Minerba dan KLHK

Depresi tidak hanya dapat menyebabkan sakit kepala, tetapi depresi juga sering terlihat pada pasien dengan sakit kepala migrain.

Kaitannya bahkan lebih kuat bagi mereka yang mengalami migrain dengan efek aura (kedipan lampu atau bintang yang dilihat sebagian orang saat mereka mengalami migrain). 

Tentu saja, sakit kepala terkadang bisa menjadi tanda kondisi medis yang serius, jadi jangan langsung menganggapnya sebagai depresi, terutama jika gejala ini baru bagi anda. 

Baca Juga: Cocok Menu Buka Puasa Ramadhan: Resep Membuat Nasi Kuning Nusantara yang Enak

Perubahan penglihatan yang tiba-tiba, mati rasa, atau leher kaku harus segera diperiksakan ke dokter.***

 

Editor: Mirkas

Sumber: yourtango.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x