Kasus Tabrak Lari di Konawe Tahun 2022, LBH HAMI Sultra: Banyak Kejanggalan Mengarah ke Pembunuhan Berencana

- 9 Mei 2023, 00:14 WIB
Ketua LBH HAMI, Andre Dermawan.
Ketua LBH HAMI, Andre Dermawan. /Istimewa/

KENDARI KITA-Kasus tabrak lari di Kabupaten konawe Tahun 2022 lalu, yang menewaskan Juliansyah (18), disinyalir sebagai pembunuhan berencana.

Hal ini diungkapkan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sultra, Andre Dermawan.

Andre Dermawan mengatakan, dugaan ini bukan isapan jempol belaka.

 

Baca Juga: Perkara Sewa Apartemen, KPU Wakatobi Dituding Memihak Salah Satu Kandidat di Pilkada 2020

Menurut Andre, ada sederet kejanggalan yang ditemukan dalam kasus tabrak lari ini.

Kejanggalan mulai terungkap setelah orang tua korban mendatangi kantornya yang berada di Kota Kendari.

Menurut Andre, orang tua korban ke LBH HAMI Sultra karena merasa ada keanehan dalam kasus tabrak lari yang menewaskan putranya.

Baca Juga: Seorang Ayah di Konawe Gauli Anak Kandung hingga Melahirkan, Bupati Perintahkan Ritual Mosehe

Dia percaya bahwa putra kesayangannya tidak ditabrak lari, melainkan sengaja dibunuh.

"Kasus ini berjalan sudah hampir satu tahun, ibu korban datang menangis ke kantor kami. Ia menceritakan seluruh kejanggalan kepada LBH HAMI. Jadi kami merasa ibu ini harus diberikan bantuan hukum," kata Andre Darmawan, Senin, 8 Mei 2023.

Setelah menerima aduan itu, LBH HAMI Sultra langsung mendatangi Kantor Polres Konawe pada 5 Mei 2023 lalu.

Baca Juga: Perdana, SMPN 2 Unaaha Gelar Ujian Sekolah Berbasis Komputer

Kedatangan merekatak lain untuk mempertanyakan kasus kliennya itu.

Pihak kepolisian kemudian kooperatif membuka semua dokumen termasuk foto.

Foto ini sekaligus menunjukkan kondisi korban usai ditabrak lari.

Baca Juga: Public Display Amayzing Sale Kalla Toyota Kendari Hadirkan Promo Menarik Miliki Toyota Impian

Menurut Andre, dari hasil pengamatan kondisi luka-luka di foto itu, ditemukan sederet kejanggalan.

Salah satunya, luka di tubuh korban tidak ada bekas benturan atau ditabrak mobil.

Ironisnya, di sebagian besar bagian tubuh korban, justru ditemukan luka sayatan, bahkan luka tusuk. Tak hanya itu, di wajah korban juga terdapat luka lebam seolah habis dipukuli sebelum meregang nyawa.

Baca Juga: Ratusan Massa Aksi Organisasi Kesehatan di Sultra Unjuk Rasa Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law

"Logika kami, jika ditabrak mobil tidak mungkin luka full badan. Ini kami melihat ada luka sayatan, luka tusuk di kaki, dan luka lebam di muka. Saya mencerminkan jika itu adalah pembunuhan berencana," tutur Andre.

Berkaca dari beberapa kasus yang ditanganinya, luka akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tak relevan dengan kondisi korban dalam foto-foto arsip kepolisian.

Kasus ini makin mencurigakan sebab saat kejadian tabrak lari itu, tak ada satupun warga yang melihat.

Baca Juga: Biro SDM Polda Sultra Gelar Pelatihan Asesor Assessment 2023

"Bentuk apapun kecelakaan pasti akan terdengar. Ini masa tiba-tiba ditemukan di pinggir jalan oleh temannya sendiri. Kami duga ini bagian dari pembunuhan berencana berdasarkan pengakuan ibu korban dan foto-foto korban," tegasnya.

Diketahui, insiden tabrak lari yang terjadi di tahun 2022 lalu di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), telah menewaskan seorang remaja bernama Juliansyah.

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan polisi. Sebab hingga kini belum diketahui pasti siapa pelakunya.

Baca Juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Masih Stagnan, Berbanderol Rp 1.059.000 per Gram

Orang tua mendiang Juliansyah, Jumriatin (45), mengaku ikhlas menerima kepergian sang putra.

Tetapi menurut dia, masih ada banyak misteri yang belum terjawab, terutama perihal kejadian apa yang menyebabkan sang putra harus meregang nyawa di usia belia.

Jumriatin kembali menceritakan kronologis sebelum kematian putranya.

Baca Juga: Apresiasi Anton Timbang atas Kinerja Pemerintah di Momen HUT Kota Kendari ke-192

Menurut Jumriatin, Pada 11 Juni 2022, sekitar pukul 10.00 Wita, Juliansyah bersama adiknya Juni, mendatangi seorang teman berinisial D di Balai Desa Wonua Mandara, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe.

Pertemuan itu terjadi sebab teman Juliansyah berinisial D ini, menantang duel alias berkelahi.

Saat itu, Juliansyah menerima tantangan D. Juliansyah pun datang bersama adiknya Juni.

Baca Juga: Sertu Dirhamsyah Dijadwalkan Tiba di Sultra, Boyong 2 Medali Emas 2 Perak dari Kejuaraan Kempo Portugal

Sesaat setelah tiba di Balai Desa itu, sang adik melihat beberapa orang rekan korban,  diantaranya remaja berinisial IN, AL, ALU san AR.

Setelah itu, Juni melihat Juliansyah mengambil posisi bersiap untuk duel.

Tetapi rekan korban IN menyuruh Juni untuk pulang ke rumah dengan dalih perkelahian dibatalkan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 7 Mei 2023: Cancer Menetapkan Standar Pencapaian yang Terlalu Tinggi

"Tiba-tiba ada bapak-bapak beritahu ke Juni untuk tidak pulang. Kemudian IN mendatangi bapak itu. Saya tidak tahu apa percakapannya mereka. IN ini kembali menyuruh pulang Juni. Juni akhirnya pulang kerumah," kata Ibu korban.

Namun menurut Jumriatin, dari pengakuan Juni,  di dalam Balai Desa itu, ada lebih dari 10 orang termasuk kakaknya, Juliansyah.

Ia melihat namun tidak mengetahui pasti identitas orang-orang.

Baca Juga: Kantor Pos Kambara Mubar Nyaris Dilalap Api, Berikut Kronologinya

Sekitar pukul 01.00 Wita dini hari,  ibu korban mendapati  kabar bahwa anaknya Juliansyah ditabrak lari.

"Saya diberitahu oleh IN rekan Juliansyah. Bahwa ia temukan anakku di tepi jalan karena di tabrak lari lalu membawanya ke Puskesmas," ungkap Samriatin.

Samriatin sendiri mengaku sudah menerima kematian anaknya. Akan tetapi beberapa hari kemudian ia merasa aneh karena sering didatangi arwah anaknya.

Baca Juga: Mitra Parlemen Hugua Gelar Turnamen Catur Mulai 7 Mei 2023, Hadiah Puluhan Juta Rupiah

"Setiap malam saya dibisik. Anakku bilang ke saya kalau ia dibunuh bukan ditabrak," ujarnya.

Saat itu, Jumriatin binging mau mengadukan keresahannya

Kasus ini  sendiri telah diproses di Polres Konawe,  namun hingga kini belum juga ditemukan siapa pelaku tabrak lari itu.

Setahun setelah kasus tabrak lari itu, ibu korban lalu mengadukan hal ini kepada LBH HAMI dengan harapan sebab musabab kematian anaknya bisa menemui titik terang.***

 

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x