Lebih lanjut, Ia menambahkan, sebagai bagian dari perjanjian, Mitratel akan menerapkan layanan Internet of Thing (IoT) dan data analytic terdepan Telkomsel, untuk menyediakan manajemen operasional menara telekomunikasi secara real time dan optimalisasi konsumsi daya secara proaktif.
"Kemitraan ini diharapkan dapat lebih berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan dampak yang ditimbulkan. Hal tersebut merupakan wujud komitmen Telkomsel terhadap inisiatif Environment, Social, and Governance (ESG)," tambah Hendri Mulya Syam.
Baca Juga: Buruan Daftar! PT OSS Buka Lowongan Kerja, Berikut Posisi yang Dibutuhkan
Di tempat yang sama, Direktur Strategic Portfolio PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Budi Setyawan Wijaya menjelaskan, aksi korporasi ini merupakan salah satu upaya Telkom Group untuk memperkuat posisi di bisnis menara telekomunikasi.
"Demi memperkuat competitive advantages perusahaan dan meningkatkan value creation bagi stakeholder,”jelas Budi Setyawan Wijaya.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pengalihan menara telekomunikasi sebanyak 6.000 itu dapat menjadi modal utama untuk market expansion, dan mendukung akselerasi implementasi jaringan 5G di Indonesia, menambah alat produksi Mitratel, dan juga akan menegaskan Mitratel sebagai perusahaan tower provider terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Anggota Komisi XI DPR RI, Bahtra Banong Dorong Perbankan Permudah Akses KUR Bagi Pelaku UMKM
"Bersamaan dengan transaksi ini juga disepakati eksplorasi bisnis Tower Ecosystem dengan Telkomsel berupa Pemanfaatan Internet-of-Things (IoT), dalam mendukung layanan operasional dan pengembangan bisnis bersama yang meliputi layanan Green Energy dan New Ecosystem Tower Business lainnya," katanya.***