Bantah Lakukan Penganiayaan, Begini Penjelasan Camat Angata

- 30 Mei 2024, 19:18 WIB
Camat Angata, La Anda Makati
Camat Angata, La Anda Makati /Mirkas/kendarikita.com

KENDARI KITA - Camat Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), La Anda Makati bantah tudingan dugaan penganiayaan yang dialamatkan kepada dirinya.

Kepada awak media, La Anda Makati menjelaskan kronologi peristiwa yang berujung tudingan penganiayaan yang saat ini ramai beredar.

La Anda Makati menyebutkan, bahwa tudingan penganiayaan yang dialamatkan terhadap dirinya tak benar. Bahkan, dirinya yang dikeroyok dan dicakar oleh oknum yang mengaku wartawan bersama istrinya. Akibatnya, La Anda Makati menderita luka pada bagian sisi kanan perut.

Baca Juga: Entaskan Kemiskinan, Ruksamin Janji Gelontorkan Rp500 Juta Per Desa Jika Terpilih Jadi Gubernur

Camat Angata mengungkapkan, peristiwa tersebut berawal ketika dirinya berniat menemui seseorang, dan secara tak sengaja bertemu dengan pria berinisial S (oknum mengaku wartawan), yang selama ini kerap memposting perihal dugaan pungutan liar (Pungli) di media sosial.

"Saya panggil dia, lalu saya tanyakan kenapa dia terus memfitnah saya dengan memposting di media sosial terkait Pungli yang dialamatkan kepada saya. Lalu saya sampaikan, kalau memang ada bukti soal Pungli itu, supaya kita langsung ke kantor polisi saja," ujar La Anda Makati, saat ditemui di Kantor Camat Angata, Kamis 30 Mei 2024.

Lebih lanjut, La Anda Makati menambahkan, dirinya mengajak S untuk ke kantor polisi sembari merangkul tangannya. Akan tetapi, S tetiba mengamuk sembari menunjuk-nunjuk dekat matanya hingga mendorong saat hendak masuk mobil.

Baca Juga: Kadin Indonesia Siapkan White Paper untuk Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Jadi, sebenarnya saya yang dianiaya. S mencakar saya di bagian perut, lalu istrinya juga ikut menarik baju saya. Saya sempat terjatuh," tambahnya.

Kepala Desa Sandarsih Jaya, Sunandar.
Kepala Desa Sandarsih Jaya, Sunandar. kendarikita.com

Atas peristiwa tersebut, La Anda Makati telah melaporkan tindakan penganiayaan yang menimpa dirinya ke pihak kepolisian.

Baca Juga: Polri dan Kejaksaan Agung Indonesia Tegaskan Soliditas dan Sinergitas

Di tempat terpisah, Kepala Desa Sandarsih Jaya, Sunandar menegaskan, bahwa selama dirinya menjabat kepala desa, dirinya tidak pernah dimintai sesuatu hal yang bersifat pungutan liar oleh Camat Angata. Apalagi setoran fee sebagaimana yang ramai tersebar di media soal, Camat Angata tak pernah meminta.

Sunandar juga menyampaikan, bahwa Camat Angata tak pernah menunjukkan sikap arogansi kepada masyarakat.

"Pak camat ini memang tegas. Kalau misalnya ada yang terlambat saat rapat, pasti ditegur. Kalau dibilang arogan, itu tidak benar. Selama ini hubungan pak camat dan kepala desa masih baik-baik kok," ucapnya.***

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah