Network
KENDARI KITA - Warga di sepanjang jalur Poros Mataiwoi-Abuki mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap proyek peningkatan jalan yang baru-baru ini diselesaikan.
Meskipun proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 18.220.000.000,-, kerusakan sudah mulai terjadi hanya dalam waktu kurang dari setahun.
Proyek yang meliputi peningkatan jalan sepanjang 4,5 kilometer dari desa Arubia hingga desa Epeea, Kecamatan Abuki ini dikerjakan oleh kontraktor PT Elfatih Arsa Putra.
Namun, sayangnya, beberapa titik jalan telah mengalami keretakan dan kerusakan yang dapat membahayakan keselamatan pengendara.
Puluhan titik kerusakan jalan tersebut dapat ditemukan di desa Walay dan desa Epeea, kondisi aspal atau jalan mulai membengkak (Bergelombang) retak dan berlubang.
Salah satu warga, Nur, menyatakan kekecewaannya, pasalnya, dengan anggaran fantastis bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Provinsi Sulawesi Tenggara sangat disayangkan ketika hasil pekerjaan jalan Poros Mataiwoi Abuki terkesan asal jadi.
Baca Juga: Inilah 3 Ramalan Shio Hari Ini Hokinya Bikin Melongo, Siap-Siap Jadi Orang Paling Bahagia
"Harapan kita dengan anggaran yang banyak seharusnya hasil pekerjaan aspal ini bisa dinikmati masyarakat dalam jangka waktu yang cukup lama, namun jika melihat kondisi jalan hari ini, belum setahun sudah rusak," ujar Nur, Minggu, 14 April 2024.
Tokoh masyarakat kecamatan Abuki juga turut menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kondisi jalan yang kurang memuaskan ini.
