Potensi Cuaca Ekstrim Terjadi Hingga Januari 2023, Basarnas Kendari: Masyarakat Harus Tetap Waspada

- 27 Desember 2022, 18:27 WIB
epala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Arif Sofingi, mengimbau masyarakat terutama pemilik dan pengguna moda transportasi laut atau kapal laut, agar mewaspadai potensi cuaca ekstrim di perairan Sulawesi Tenggara (Sultra).
epala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Arif Sofingi, mengimbau masyarakat terutama pemilik dan pengguna moda transportasi laut atau kapal laut, agar mewaspadai potensi cuaca ekstrim di perairan Sulawesi Tenggara (Sultra). /Istimewa/

KENDARI KITA-Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari, Arif Sofingi, mengimbau masyarakat terutama pemilik dan pengguna moda transportasi laut atau kapal laut, agar mewaspadai potensi cuaca ekstrim di perairan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Imbauan itu disampaikan pasca adanya peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG, bahwa ada peningkatan-peningkatan cuaca ekstrem yang akan terjadi pada 27 Desember 2022 sampai 2 Januari  2023.

Baca Juga: Perluas Ekosistem Pembayaran Digital di Kendari, BI Sultra dan Pemerintah Inisiasi Program Pasar SIAP QRIS

Arif Sofingi mengungkapkan, sesuai dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, ketinggian gelombang di perairan Sulltra berkisar 1,25 meter sampai 4 meter.

"Untuk itu, masyarakat Sulawesi Tenggara dimbau untuk tetap waspada," kata Arif Sofingi,  dalam press release akhir tahun Basarnas Kendari, Selasa 27 Desember 2022.

Baca Juga: Istri Gugat Cerai Suami Jadi Tren di Muna: Capai 473 Perkara, Pengadilan Agama Ungkap Penyebabnya

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, di perairan Baubau, Wakatobi, laut Banda dan Kepulauan Banggai, diprediksi ketinggian gelombang kategori sedang mencapai  1,25 hingga 2,5 meter.

Sedangkan di wilayah perairan Kota Baubau bagian Selatan, Wakatobi bagian Selatan dan Timur, serta laut Banda, ketinggian gelombang kategori tinggi dan tidak aman diprediksi mencapai 2,5 sampai 4 meter.

Baca Juga: Bawa Senpi Rakitan Tanpa Izin, 4 Pria di Bombana Diciduk Polisi

"Kami juga mengimbau para pemilik modal transportasi laut agar memastikan ketersedian navigasi dan alat penyelamatan, baik untuk crew maupun untuk penumpang. Kalau tidak layak dan tidak lengkap, jangan dipaksakan," katanya.

Aris kembali mengingatkan kepada para pemegang kebijakan agar melakukan penindakan secara tegas sesuai aturan yang berlaku jika masih ditemukan pemilik moda transportasi laut yang melakukan aktivitas pelayaran dengan kondisi berpotensi terjadi kecelakaan laut.

Baca Juga: Harga Emas Antam Stagnan di Awal Pekan: Masih Berbanderol Rp 1.006.000 per Gram

Arif Sofingi juga mengimbau para nelayan agar betul-betul memperhatikan kondisi cuaca dengan terus mengupdate peringatan dini dari BMKG.

"Saya berharap kepada keluarga kita, khususnya para nelayan yang berada di wilayah pelosok yang tidak terjangkau dengan informasi pemberitaan, agar pandai-pandai membaca situasi dan tanda-tanda alam. Kalau sekiranya tidak aman, jangan memaksakan diri untuk melaut sementara waktu sampai menunggu cuaca membaik," pungkasnya.***

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x