BMKG Temukan Empat Titik Panas di Muna Barat, Pemda Lakukan Pencegahan

22 September 2023, 23:22 WIB
Pj Bupati Muna Barat, Bahri (kedua dari kiri), saat memimpin Rakor penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun 2023. /Hasan Jufri /kendarikita.com

KENDARI KITA - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan titik panas di sembilan wilayah bumi anoa, salah satunya di Kabupaten Muna Barat.

Penjabat Bupati Muna Barat, Bahri mengatakan, memasuki puncak musim kemarau biasanya ditemukan kabut asap. Penyebabnya sangat beragam, salah satunya karena terjadinya kebakaran hutan dan lahan sehingga berimbas pada kerusakan ekosistem, mengancam kesehatan manusia, dan menyebabkan kerugian ekonomi.

Disebutkannya, beberapa faktor yang menyumbang risiko kebakaran hutan dan lahan yaitu deforestasi yang terus berlanjut, praktek-praktek pertanian dan perkebunan yang tidak tepat termasuk menggunakan api dalam membersihkan lahan.

Baca Juga: OJK Dorong Penguatan Governansi dan Penegakan Integritas Industri Jasa Keuangan di Sulawesi Tenggara

"Untuk itu, perlunya koordinasi antara Pemda, Forkopimda dan masyarakat untuk mengambil langkah dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan yang ada di Muna Barat," ungkapnya, Jumat 22 September 2023.

Berdasarkan prediksi BMKG, lanjut Bahri, dtemukan empat titik panas potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Muna Barat.

Titik panas ini dilihat dari kondisi suhu rentan suatu wilayah melalui stasiun BMKG Sulawesi Tenggara. Data tersebut diambil dari satelit yang berinjeksi terhadap suhu panas suatu wilayah dibandingkan dengan sekitarnya, serta Kabupaten Muna Barat dalam dua bulan ke depan telah memasuki musim kemarau sebagai salah satu dampak elnino.

Baca Juga: Moment Haru Jelang Akhir Jabatan, KSK Mencium Meja Kerjanya Disertai Tetesan Air Mata

Maka dari itu, sesuai arahan Kemendagri dalam rangka mengatasi elnino, diperlukan langkah mitigasi yaitu diminta berkoordinasi dengan Bulog, mempersiapkan cadangan atau tandun air pada wilayah yang memiliki waduk dan di daerah persawahan, mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan, dan memerintahkan kepada camat untuk melaporkan titik wilayah yang mengalami kekeringan.

"Pemda akan membentuk tim Karhutla, dan akan dibuatkan surat edaran terkait imbaun kepada seluruh masyarakat, agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, dan di dalam surat edaran, ketika sengaja melakukan pembakaran dapat dipidanakan," kata Bahri.

Sementara itu, Kepala BPBD Muna Barat, Karimin mengatakan, titik panas di Kabupaten Muna Barat ada empat wilayah, ini berdasarkan prediksi BMKG dengan menggunakan satelit.

Baca Juga: Material Pengaspalan Jalan Poros Lupia Diduga Tak Layak, Pengerjaan Dihentikan Sementara

Beberapa wilayah titik panas tersebut terdapat di Kecamatan Barangka (disekitar Desa Sawerigadi), Kecamatan Sawerigadi (di sekitar Desa Lombu Jaya) dan di Kecamatan Kusambi serta Kecamatan Napano Kusambi.

"Kemungkinan terdeteksi karena adanya pembakaran kebun untuk membuka lahan," ungkapnya.

Mengingat di awal bulan Oktober, kebiasaan petani yang ada di Muna Barat selalu membuka kebun dengan cara membakar lahan, maka perlu dilakukan langkah antisipasi kebakaran hutan dan lahan. (Hasan Jufri) ***

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler