KENDARI KITA - Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sangat mendukung masyarakat melakukan mudik Lebaran idul Fitri 1443 hijriah.
Hal itu disampaikan Presiden saat konferensi pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin 18 April 2022 lalu.
Seperti diketahui bahwa saat ini telah memasuki akhir-akhir Ramadhan 1443 hijriah yang menandakan telah dekatnya 1 syawal atau Idul Fitri.
Namun, kata Presiden sebelum merayakan Idul Fitri, para pemudik harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
Salah satu syarat yang ditetapkan di antaranya pemudik wajib sudah menerima vaksin penuh, termasuk dosis ketiga (booster).
Selain itu, masyarakat juga diminta menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan mudiknya.
Baca Juga: Oknum Personil Polda Sultra Berinisial GN Disinyalir Dalang Pencurian Ore Nickel di Konawe Utara
"Masyarakat yang ingin mudik lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan. Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan sekali booster serta tetap menerapkan prokes yang ketat," kata Jokowi, dikutip di PMJ News pada Minggu, 24 April 2022.
Jokowi memperkirakan 79 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini.
"Data yang saya terima, setidaknya 79 juta orang menyatakan hendak mudik Lebaran tahun ini," ucap Presiden dua periode itu.
Baca Juga: IPMA Soroti Dugaan Aktivitas Ilegal di Jetty PT Gasing Sulawesi
Jokowi pun mengimbau masyarakat mudik lebih awal untuk Hindari Kemacetan saat mendekati hari lebaran.
"Saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28, 29, dan 30 April 2022," ajak Presiden.
"Jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan. Utamanya memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak," sambungnya.
Baca Juga: KNPI Sultra Berbagi, Salurkan Paket Sembako Bagi Warga Kurang Mampu di Konawe dan Kendari
Menurut Jokowi, arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan akan sangat besar.
Dia pun mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penularan Covid-19 selama melakukan perjalanan.
"Kita harus tetap waspada jangan sampai perjalanan mudik justru memicu munculnya gelombang baru penularan Covid-19. Apalagi, arus mudik tahun ini diperkirakan akan sangat besar," imbuhnya.***