"Sesampainya di sini, cucu saya ini mau diinfus tapi belum bisa tembus (jarum infus) terus saya bilang kalau bisa jangan mi dulu diinfus, karena saya kasihan juga itu anak di tusuk-tusuk belum juga tembus itu infus," ujarnya kepada awak media, saat ditemui di Ruma Sakit Tiara Sentosa, Selasa 26 Oktober 2022.
Baca Juga: Masyarakat Diimbau Waspada, Covid XBB Terdeteksi di Indonesia
Risna lalu meminta cucunya dimasukan ke ruangan, namun belum juga ditanggapi pihak RS.
Pukul 03.00 Wita, dalam kondisi masih terlantar, pasien balita sudah mulai lemas. Namun bukannya menangani pasien terlebih dulu, pihak RS Sentosa malah meminta keluarga pasien membayar sebesar Rp 1.500.000 dengan dalih uang panjar alias DP biaya perawatan.
Baca Juga: Klaknas Demo di Mabes Polri, Desak Polisi Bongkar Sindikat Pemalsuan Dokumen PT KKP
Pihak keluarga pasien, lanjut Risna, lalu menyahuti permintaan pembayaran tersebut.
Namun pihak RS yakni petugas resepsionis yang melayani pasien seolah menunjukkan sikap merendahkan pasien dengan bertanya soal kemampuan keluarga pasien membayar biaya perawatan.
Baca Juga: Badai Roslyn menghantam Pantai Pasifik Meksiko, Dua Orang Dilaporkan Tewas
Menurut Risna, sang resepsionis bahkan terang-terangan menunjukan keraguan dan ketidakpercayaan kepada keluarga pasien.
"Nah, resepsionisnya bilang kita panjar (uang muka) dulu nah. Saya bayar mi. Kemudian dia tanya lagi, bagaimana ka ini ibu, bisa ji ka (bayar biaya perawatan)? Saya bilang mi nanti dikirim ji," ungkapnya.