Perjalanan Turunnya Al-Qur'an ke Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam

- 12 Februari 2024, 18:59 WIB
Kitab Al-Qur'an
Kitab Al-Qur'an /

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلاً

“Dan Al-Qur’an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar Engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap.” (QS. Al-Isra’: 106)

Hal ini juga terbukti di dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, ia menceritakan tentang bagaimana turunnya salah satu ayat yang menjelaskan keutamaan orang yang ikut di dalam peperangan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْلَى عَلَيْهِ { لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ } { وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ } فَجَاءَهُ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ وَهْوَ يُمِلُّهَا عَلَيَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ لَوْ أَسْتَطِيعُ الْجِهَادَ لَجَاهَدْتُ وَكَانَ أَعْمَى فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفَخِذُهُ عَلَى فَخِذِي فَثَقُلَتْ عَلَيَّ حَتَّى خِفْتُ أَنْ تَرُضَّ فَخِذِي ثُمَّ سُرِّيَ عَنْهُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { غَيْرَ أُولِي الضَّرَرِ }

Baca Juga: Bentuknya Unik Rasanya Dijamin Bikin Nagih Enak dan Mengenyangkan, Inilah Resep Masakan Cimol

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendiktekan kepadanya ayat (yang artinya), ‘Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut berperang’ ‘dan mereka yang berjihad fii sabilillah.’ (QS. An-Nisa: 95) Kemudian datang kepadanya Ibnu Ummi Maktum dan beliau masih mendiktekannya kepadaku. Lalu ia (Ibnu Ummi Maktum) berkata, ‘Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seandainya saya mampu untuk berjihad, niscaya saya akan berjihad’.

Dan ia adalah orang yang buta. Kemudian Allah menurunkan (wahyu kembali) kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dan pahanya berada di atas pahaku hingga terasa berat bagiku, hampir aku merasa takut pahaku patah. Kemudian terhilangkan kesusahannya, dan Allah Ta’ala menurunkan ayat (yang artinya), ‘Kecuali orang-orang yang mempunyai halangan‘.” (HR. Bukhari no. 4226).

Dari pemaparan ayat-ayat dan hadis di atas, seringkali seorang muslim menjadi bingung, bagaimana menjamak dan menarik kesimpulan dari ayat-ayat yang dhahir-nya mengandung kontradiksi tersebut. Di beberapa ayat dijelaskan bahwasannya Al-Qur’an diturunkan sekaligus pada malam lailatul qadar, di ayat yang lain disebutkan bahwa ia turun secara bertahap dan berangsur-angsur. Padahal tidak akan ada kontradiksi di dalam Al-Qur’an, karena anggapan seperti ini mengharuskan salah satunya adalah dusta dan itu mustahil terjadi pada berita-berita Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,

Baca Juga: OJK Dorong Penguatan Governansi dan Penegakan Integritas Industri Jasa Keuangan di Sulawesi Tenggara

وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا

Halaman:

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x