Situs prasejarah di Kenya barat, Nyayanga, juga menghasilkan bukti tertua hominin telah mengonsumsi daging hewan yang sangat besar, dengan setidaknya tiga kuda nil digali.
Baca Juga: Disney Bakal Rilis Sequel Animasi Toy Story 5, Frozen 3, hingga Zootopia
Dua dari kerangka yang tidak lengkap termasuk tulang menunjukkan tanda-tanda pemotongan. Ada juga tulang kijang yang menunjukkan bukti daging diiris atau dihancurkan untuk diambil sumsum tulangnya.
Analisis pola keausan 30 alat batu menunjukkan bahwa batu-batu itu telah digunakan untuk memotong, mengikis, dan menumbuk hewan dan tumbuhan.
Baca Juga: Daihatsu Investasi Pabrik Baru Senilai Rp 2,9 Triliun di Indonesia
Artefak ini berasal dari 2 juta tahun sebelum manusia menguasai api, jadi para pembuat perkakas saat itu memakan daging kuda nil dan kijang mentah.
Ilmiwan memperkirakan mereka mungkin menumbuknya menjadi sesuatu seperti tartare agar lebih mudah dikunyah.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science menentukan usia artefak antara 2,6 hingga 3 juta tahun menggunakan analisis radioisotop dan berbagai teknik lainnya.
Sebelumnya, perkakas batu yang telah berumur 3,3 juta tahun, diperkirakan digunakan oleh manusia prasejarah sebelum munculnya genus Homo.
Editor: Mirkas
Sumber: theguardian.com