KENDARI KITA-Sepertiga dari total populasi penduduk Jepang diperkirakan bersisa hanya 40 persen saja pada tahun 2060.
Hal ini berarti populasi penduduk Jepang dari tahun ke tahun kian menyusut.
Institut penelitian kependudukan dan jaminan sosial nasional, yang menghasilkan perkiraan atau ramalan tersebut, mengatakan Jepang adalah negara dengan penuaan tercepat di dunia, dan dengan angka kelahiran termasuk yang terendah.
Baca Juga: Adab Berpuasa Menurut Ulama
Institut penelitian kependudukan dan jaminan sosial nasional Jepang mengatakan bahwa populasi Jepang akan menurun tajam dalam beberapa dekade mendatang.
Para ahli juga mengatakan bahwa populasi Jepang akan turun satu juta jiwa setiap tahun.
Diperkirakan, tenaga kerja nasional yang berusia antara 15 dan 65 tahun akan menyusut menjadi sekitar setengah dari total populasi.
Baca Juga: Jadi Sasaran Amukan ODGJ, Tiga Warga Konawe Jalani Perawatan Intensif di RS Bhayangkara Kendari
Noriko Tsuya, pakar demografi di Universitas Keio, dalam stasiun penyiar publik NHK mengatakan, negara itu sangat perlu merombak sistem jaminan sosial dan pajaknya untuk mencerminkan pergeseran demografis.
"Program pensiun, kebijakan ketenagakerjaan dan tenaga kerja serta sistem jaminan sosial di negara ini tidak dirancang untuk mencerminkan penurunan populasi yang berkembang pesat," kata Noriko Tsuya.
"Pemerintah perlu segera merevisi sistem dan menerapkan langkah-langkah baru berdasarkan perkiraan tersebut."
Baca Juga: Lagi, Dua Pelajar di Konawe Adu Jotos, Viral di Medsos
Perkiraan tingkat kesuburan, atau perkiraan jumlah anak yang lahir sepanjang hidup mereka, ditetapkan sebesar 1,35 untuk tahun 2060, turun dari 1,39 pada tahun 2010 dan jauh di bawah jumlah yang diperlukan untuk menjaga populasi negara agar tidak menurun.
Pada saat yang sama, orang Jepang akan hidup lebih lama. Harapan hidup rata-rata untuk tahun 2060 diperkirakan 90,93 untuk wanita, naik dari 86,39 pada tahun 2010, dan 84,19 untuk pria, naik dari 79,64.***