Keuntungan Investasi Emas di Tengah Konflik Global

- 27 April 2023, 17:26 WIB
Ilustrasi-emas batangan.
Ilustrasi-emas batangan. /Unsplash.com/Scottsdale Mint/

Baca Juga: Lionel Messi Memutuskan Untuk Kembali ke Barcelona dan Tolak Perpanjang Kontrak di PSG

Salah satu hal yang memicu penguatan harga emas adalah kondisi peperangan.

Melansir logammulia.com, trend harga emas mengalami lonjakan pesat ke level 1,976 dolar AS per troy ounce, pada bulan Februari, waktu dimana Rusia meluncurkan serangan militer ke Ukraina.

Fenomena yang sama juga terjadi pada pasar emas di Indonesia dimana pasar emas Indonesia secara umum mengikuti harga emas dunia.

Baca Juga: Konflik Militer di Sudan, Pemerintah Indonesia Evakuasi 542 WNI

Pada bulan tersebut, emas Antam  mengalami peningkatan ke harga Rp 994.000 dari level permulaannya yang hanya sekitar Rp 974.000 per gram.

Dengan kata lain, harga emas Antam saat Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina mengalami peningkatan sebanyak Rp 20.000 per gram.

Namun, melihat Amerika Serikat yang tidak meresponse invasi Amerika ke Ukraina menggunakan tindakan militer balasan membuat harga Emas mulai menyusut kembali, ditambah lagi pada saat yang bersamaan, Amerika Serikat sedang sangat agresif menaikkan suku bunga Bank Central The Fed yang memberikan tekanan tambahan terhadap harga emas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 26 April 2023: Ciri Kepribadian Orang Lain Membantu Menetapkan Batasan dalam Hubungan

Tercatat, harga Emas di pasar spot saat penutupan perdagangan di tanggal 25 Februari 2022 menyentuh level 1.889,34 dolar AS.

Sedangkan, pada pasar emas nasional, terlihat harga emas Antam kembali menyusut ke angka Rp 969.000 pada hari Sabtu tanggal 26 Februari 2022.

Namun, pada saat itu, banyak pakar berpendapat bahwa masih ada potensi harga emas kembali mengalami penguatan jika konflik antara Rusia dan Ukraina terus memanas.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: logammulia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x