Aksi Heroik Emak-emak di Konawe Selatan Usir Alat Berat PT WIN yang Menambang Dekat Pemukiman

- 29 September 2023, 13:58 WIB
Tangkapan layar video amatir yang merekam aksi heroik emak-emak mengusir alat berat milik PT WIN.
Tangkapan layar video amatir yang merekam aksi heroik emak-emak mengusir alat berat milik PT WIN. /Istimewa. /

KENDARI KITA - Aksi heroik emak-emak di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) menghadang sejumlah alat berat milik PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) yang tengah melakukan aktivitas penambangan nikel di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya viral di jagad maya.

Aksi nekat para ibu rumah tangga (IRT) itu diabadikan melalui video amatir yang ramai beredar di berbagai platfom media sosial, Rabu 28 September 2023.

Berdasarkan video amatir yang diterima redaksi kendarikita.com, sejumlah emak-emak nampak mendatangi lokasi penambangan PT WIN, seraya meminta alat berat milik perusahaan tambang itu berhenti beraktivitas.

Baca Juga: Pj Bupati Konawe Kerahkan Ratusan ASN Bersih-bersih dan Tebang Pohon

Pasalnya, aktivitas penambangan PT WIN sudah mulai memasuki kawasan pemukiman warga.

Nampak juga sebuah tower atau pemancar jaringan seluler di area pengerukan ore nikel PT WIN.

Perusahaan tambang tersebut dinilai terkesan memaksakan diri melakukan aktivitas, tanpa ada sosialisasi atau kesepakatan dari masyarakat sekitar area penambangan.

Baca Juga: Truk Tangki Bermuatan BBM Alami Kebocoran, Warga Desa Andaroa Rebutan Solar

"Coba kita liat pemerintah setempat, sampai ibu-ibu turun lapangan mencegah, masalahnya belum ada sosialisasi, belum selesai  disuruh menunggu menahan diri malah mereka (perusahaan) paksakan diri. Tidak ada lagi penghargaan dari masyarakat setempat," ujar perekam video yang tidak diketahui identitasnya.

Selain ketakutan dampak lingkungan yang nantinya ditimbulkan akibat penambangan di kawasan pemukiman, warga juga takut jika sewaktu-waktu tower yang berada di sekitar pemukiman warga bisa roboh, dan berpotensi berakibat pada keselamatan warga setempat.

"Kalau jatuh itu tower bagaimana? Sudah dibilang tahan diri, tapi tetap paksakan kerja," teriak salah satu emak-emak yang ikut menghadang alat berat.

Baca Juga: Viral : Kades Pesouha Berlagak Preman, Bentak Guru dan Siswa SMKN di Kolaka yang Memblokir Jalan

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Torobulu, Nilham, mengatakan, untuk aktivitas PT WIN sudah lama berlangsung di Desa Torobulu. Tetapi yang diprotes masyarakat di lokasi penambangan baru, yang dekat dengan pemukiman warga.

"Kalau yang lalu-lalu itu kan jauh dari pemukiman, nah ini yang diprotes masyarakat karena di tengah kampung, sebelumnya sudah dipertemukan antara perusahaan dan masyarakat, tapi belum ada titik temu," katanya.

Dia juga menambahkan, aktivitas penambangan di kawasan pemukiman itu sudah diatur jaraknya. Pasalnya, ini berhubungan dengan dampak lingkungan yang ditakutkan masyarakat.

Baca Juga: Gelar Syukuran, Masyarakat Lingkar Tambang Sambut Baik Aktivitas PT SBP

"Kalau legalitas kita belum diberitahu, tapi kalau secara umum kita sudah tahu, kalau terlalu dekat jaraknya (pemukiman) dampak debu apa semua itu yang ditakutkan masyarakat. IUP ini harusnya diatur juga jaraknya dengan pemukiman, tapi IUP ini biar dalam pemukiman masuk juga," katanya. (Anugerah) ***

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah