Network
KENDARI KITA-Seorang ayah di Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), tega menghamili anak kandungnya sendiri.
Sang putri bahkan belum lama ini diketahui telah melahirkan anak dari perbuatan bejat ayahnnya itu.
Informasi tersebut diungkapkan Camat Amonggedo, Hj. Megawati saat dihubungi via telepon, Senin, 8 Mei 2023.
Baca Juga: Perdana, SMPN 2 Unaaha Gelar Ujian Sekolah Berbasis Komputer
Megawati mengatakan, informasi itu awalnya ia ketahui saat Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) menegurnya.
Saat menyampaikan informasi tersebut lanjut Mega (sapaan akrab Megawati), Bupati Kery tengah dalam suasana hati kurang baik. Ia tampak marah lantaran ada kejadian yang dianggap dapat membawa bala.
"Bagaimana pembangunan smelter mau jalan kalau di daerah itu panas (ada kejadian yang memicu bala)," ujar Mega menirukan pesan dari KSK.
Baca Juga: Public Display Amayzing Sale Kalla Toyota Kendari Hadirkan Promo Menarik Miliki Toyota Impian
Lanjut Mega, dirinya selaku pemerintah kecamatan diminta KSK untuk segera menggelar ritual Mosehe Wonua.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat adat Suku Tolaki, ritual Mosehe Wonua merupakan ritual tolak bala.
"Mosehe sudah dilakukan di balai desa, kemarin. Tapi hanya dilingkungan keluarga saja. Pak bupati perintahkan harus Mosehe Wonua untuk empat desa serumpun (masyarakat Tolaki) di sana. Kau bersihkan dulu itu," ujar Mega, kembali menirukan perintah dari bupati.
Baca Juga: Ratusan Massa Aksi Organisasi Kesehatan di Sultra Unjuk Rasa Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law
Berdasarkan informasi awal yang diterima Camat Amonggedo, kasus itu bermula ketika korban kuliah di Kendari.
Biaya selama kuliah ditanggung oleh ayah dan saudaranya.
Ayahnya juga membantu biaya kebutuhan sehari-hari, sedang saudaranya membantu biaya kos.
Baca Juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Masih Stagnan, Berbanderol Rp 1.059.000 per Gram
Aksi bejat itu dilakukan saat sang ayah datang mengantarkan langsung biaya kuliah ke kamar kos anaknya.
Korban pun tak bisa berbuat banyak, kecuali menutup rapat-rapat aib itu.
Seiring waktu, tanpa diketahui siapapun, korban rupanya telah mengandung.
Baca Juga: Apresiasi Anton Timbang atas Kinerja Pemerintah di Momen HUT Kota Kendari ke-192
Masalah mulai terkuak saat korban telah melahirkan.
Saat itu, pihak keluarga berupaya bertanya kepada korban perihal siapa ayah dari anak yang dilahirkan.
Akan tetapi, korban enggan membocorkannya.
Setelah merenung dan memberanikan diri, korban kemudian menuliskan pesan untuk keluarganya. Dari situlah, kelakuan sang ayah bejat akhirnya terbongkar.
"Saya juga kaget ketika dengar informasi ini. Sebentar ini, saya akan ke Polsek dulu dan juga memanggil Kades setempat ke rumah. Supaya jelas kronologinya dan masalah ini segera diselesaikan," pungkasnya.
