Pihaknya berharap agar ada klarifikasi dari Kapolda Sultra karena nama institusi kepolisisan telah di bawa serta dalam perbuatan kejahatan di lokasi pertambangan.
"Harusnya ini di klarifikasi Kapolda karena ini menyangkut nama baik institusi. Namanya di bawa-bawa, kalau tidak diklarifikasi berarti betul ada hubungannya dengan penyerobotan lahan di Kolut," tegasnya.
Olehnya itu, Komando Sultra akan melaporkan pemilik IUP sabar perusahaan join operasional (JO) ke Kementrian ESDM dan Mabes Polri.
Tak hanya itu, Komando Sultra juga akan melaporkan terkait nama Kapolda yang di sebut-sebut terlibat***
"Kita akan ke Jakarta dekat-dekat ini dan melaporkan, baik pemilik IUP maupun yang JO karena mereka itu bersaudara, kemudian soal nama Kapolda juga yang dibawa," tutupnya.